Hal itu disampaikannya saat memberikan keterangan pers usai Sidang Paripurna Dewan Energi Nasional di Istana Negara, Selasa (20/4/2021).
"Terkait dengan terget-target pengurangan emisi, maka Indonesia perlu mengantisipasinya untuk bisa mendorong pemanfaatan sumber-sumber energi baru terbarukan untuk mengurangi emisi," ujar Arifin.
Sehingga, pemerintah sedang menyusun rencana jangka panjang pemanfaatan energi baru dan terbarukan.
Arifin mengungkapkan, pada 2025 mendatang pemanfaatan energi baru terbarukan akan mencapai 24 ribu megawatt.
"Sementara pada tahun 2035, pemanfaatan tersebut akan ditingkatkan menjadi 38 ribu megawatt," lanjutnya.
Selain itu, Arifin Tasrif menyampaikan bahwa untuk melakukan program hilirisasi dari produk-produk batu bara sejumlah infrastruktur terkait harus dapat diselesaikan.
Utamanya infrastruktur yang berkaitan dengan listrik karena pemerintah ingin mencapai target 100 persen elektrifikasi sehingga seluruh masyarakat mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pasokan listrik.
"Demikian pula untuk bahan bakar minyak dengan program BBM Satu Harga, ke depannya kita harapkan bisa dinikmati oleh masyarakat dan bisa membangkitkan ekonomi kerakyatan di daerah-daerah tersebut," ungkap Arifin.
Lebih lanjut, dia menyebutkan bahwa dalam Sidang Paripurna tadi, Presiden Joko Widodo memberi arahan agar Dewan Energi Nasional dapat melihat momentum dan mengambil kesempatan di tengah pandemi ini untuk dapat maju ke arah ekonomi hijau.
Sebab saat ini semua negara maju sudah menuju arah ekonomi hijau tersebut untuk mengurangi kerusakan lingkungan.
"Diharapkan bahwa strategi yang disusun nanti harus berorientasi visioner dan implementasinya harus secara konsisten dilaksanakan," tambah Arifin.
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/20/20371731/ingin-kurangi-emisi-pemerintah-susun-rencana-pemanfaatan-energi-baru-hingga