Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebut mayoritas bangunan di daerah sekitar Malang banyak yang tidak menggunakan struktur kolom di bagian sudut rumah.
"Dari hasil survei dan evaluasi di lapangan banyak ditemukan struktur bangunan yang tidak memenuhi persyaratan tahan gempa. Mayoritas bangunan tidak menggunakan struktur kolom pada bagian sudutnya," ucap Dwikora dalam keterangan tertulis, Rabu (14/4/2021).
Kemudian, Dwikorita mengatakan, penyebab lainnya adalah karena kondisi batuan atau tanah setempat.
Menurut Dwikorita, kerusakan banyak terjadi pada tanah dengan endapan alluvium dan endapan lahar gunung api.
Selain itu, kondisi topografi setempat yakni berupa lereng lembah yang tersusun oleh tanah atau batuan dengan klasifikasi kerapatan tanah sedang juga menjadi faktor mudahnya rumah di wilayah Malang menjadi rusak.
Penyebab selanjutnya, menurut Dwikorita, adalah jarak terhadap pusat gempa. Banyak rumah yang terdampak rusak karena berlokasi dekat dengan pusat gempa.
"Ini temuan hasil survei Makroseismik dan Mikroseismik BMKG di Malang, Blitar, dan Lumajang. Salah satu titiknya yaitu di Desa Sumber Tangkil dan Desa Jogomulyan Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang yang merupakan wilayah terparah terdampak gempa," ujarnya.
Dwikorita mengimbau masyarakat untuk membangun rumah atau bangunan dengan persiapan dan perencanaan yang matang agar kuat dan tahan gempa.
"Potensi bahaya gempa bumi di Indonesia sangat besar, jadi harus diantisipasi dengan menerapkan building code dengan ketat dalam membangun struktur bangunan. Bangunan tahan gempa bumi wajib diberlakukan di daerah rawan gempa," ucapnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, hingga saat ini, total rumah rusak akibat gempa bumi bermagnitudo 6,1 yang mengguncang wilayah Malang dan sekitarnya bertambah menjadi 2.848 unit.
Rinciannya, rumah dengan kerusakan berat tercatat sebanyak 642 unit, rumah dengan kerusakan sedang tercatat 845 unit, dan rumah dengan kerusakan ringan tercatat 1.361 unit.
Sementara itu, kerusakan terhadap fasilitas umum (fasum) juga bertambah menjadi 179 unit.
"Jadi kalau kita lihat ada 642 unit rumah rusak berat, 845 unit rumah rusak sedang, dan 1000 lebih rumah rusak ringan," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam konferensi pers, Minggu (11/4/2021).
Adapun, gempa bumi berkekuatan 6,1 magnitudo mengguncang Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (10/4/2021) pukul 14.05 WIB.
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/14/10155701/bmkg-buruknya-struktur-bangunan-ikut-jadi-penyebab-ribuan-rumah-rusak-di