Ganjar juga mengatakan, proses penjang dalam pencegahan korupsi jarang disorot publik. Padahal pencegahan adalah faktor penting dalam pemberantasan korupsi.
Sedangkan, informasi mengenai operasi tangkap tangan (OTT) yang dinilainya memberi persepsi buruk justru sering muncul di media.
“Musti melibatkan semua dalam konteks pencegahan,” kata Ganjar dalam dalam acara “Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Stranas PK 2021-2022”, Selasa (13/4/2021).
Dia kemudian menceritakan pengalaman di wilayah kerjanya terkait pencegahan korupsi. Ganjar mengatakan, sejak 2015, pendidikan anti-korupsi menjadi aspek penting di Jawa Tengah.
Ganjar mengklaim pendidikan antikorupsi mulai masuk ke sekolah, dunia usaha, hingga dalam proses perizinan di wilayahnya.
Selain itu, Ganjar juga mengaku pernah mengajak Ombudsman RI untuk bekerja sama dalam melakukan OTT di sektor pelayanan publik.
“Jadi ketika KPK bisa melakukan OTT, Ombudsman dulu kita minta melakukan OTT pelayanan publik, sehingga dari kami yang layanan buruk bisa Anda tangkap,” katanya.
Lebih lanjut Ganjar mengatakan, Ombdusman tak perlu menyerahkan pelaku pelanggar hukum di sektor pelayanan publik ke pengadilan. Namun, lembaga itu bisa mempublikasikan modus dan identitas pelaku.
Menurut Ganjar, pelibatan Ombudsman dapat menjadi sistem pengawasan terhadap pelayanan publik yang baik.
“Pengawasan yang dilakukan oleh publik ini akan sangat baik dan kita kan sungguh-sungguh melakukan pelayanan pelayanan dengan baik,” ucapnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/13/14460041/cerita-ganjar-ajak-ombudsman-ott-di-jateng