Salin Artikel

Ahli Sebut Orient-Thobias Seharusnya Dinyatakan Tak Memenuhi Syarat Calon Kepala Daerah

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis menilai, Orient Patriot Riwu Kore harus dinyatakan tidak memenuhi syarat sebagai calon kepala daerah Sabu Raijua meskipun telah ditetapkan sebagai bupati terpilih berdasarkan hasil rekapitulasi suara.

Hal itu disampaikan Margarito saat menjadi saksi ahli dalam sidang sengketa hasil Pilkada Sabu Raijua untuk pasangan calon nomor urut 1 Nikodemus N Rihi Heke dan Yohanis Uly Kale di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kalau ada warga negara asing entah dari mana itu yang dalam kenyataannya ikut mendaftar sebagai calon kepala daerah, saya ingin tegas menyatakan di sini bahwa orang itu, siapa pun dia, tidak punya hak dan karena itu tidak memenuhi syarat untuk menjadi calon kepala daerah," kata Margarito dalam sidang yang disiarkan secara daring, Selasa (6/4/2021).

Adapun Orient disebut berkewarganegaraan Amerika Serikat (AS) setelah Badan Pengawas Pemilu Sabu Raijua meminta klarifikasi kepada Kedutaan AS.

Namun hal itu baru terkuak setelah KPU sudah menetapkan Orient dan wakilnya yakni Thobias Uly sebagai bupati dan wakil bupati terpilih.

Margarito menjelaskan, bahwa Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan hanya warga negara yang bisa membentuk atau ikut melaksanakan pemerintahan.

Oleh karena itu, ia menilai Orient harus dinyatakan tidak memenuhi syarat sejak awal masa pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sabu Raijua

"Tapi ketika ada fakta yang muncul sejak itu atau kemudian yang dapat sifat dan bentuknya valid secara hukum maka, hukumnya adalah orang tersebut tidak memenuhi syarat, sejak kapan? Sejak awal," ujarnya.

Selain Orient, Margarito menilai Thobias sebagai wakil harus juga dinyatakan tidak memenuhi syarat sebagai calon kepala daerah.

Sebab, kata dia, saat mendaftar sebagai calon kepala daerah Orient dan satu kesatuan dalam hukum dan administrasi.

"Sehingga konsekuensinya layak serta logis ditanggung pasangan lain di dalam keputusan itu," ucap dia.

Sebelumnya, Nikodemus-Yohanis mengajukan permohonan sengketa hasil Pilkada 2020 ke MK.

Mereka pun mengaku keberatan dengan penetapan Orient-Thobias sebagai pasangan Bupati terpilih Sabu Raijua, karena ada fakta bahwa Orient berkewarganegaraan AS karena memiliki paspor negara tersebut.

https://nasional.kompas.com/read/2021/04/06/22275211/ahli-sebut-orient-thobias-seharusnya-dinyatakan-tak-memenuhi-syarat-calon

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke