JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin meminta pemerintah menerapkan metode jemput bola dalam program vaksinasi Covid-19 untuk kelompok masyarakat lanjut usia (lansia).
Metode itu dilakukan dengan mendatangi masyarakat yang sudah terdaftar sebagai penerima vaksin. Dengan demikian jumlah lansia penerima vaksin dapat meningkat.
"Ke depan tidak terfokus dengan membangun sentra vaksinasi, sebab bisa saja kendala jarak yang jauh dan sebagainya menjadi persoalan rendahnya lansia yang mengikuti program vaksinasi," kata Azis, dikutip dari situs dpr.go.id, Selasa (6/4/2021).
Politisi Partai Golkar itu juga mendorong pemerintah untuk memperluas program vaksinasi bagi anak muda dengan syarat mengikutsertakan dua lansia.
Selain itu, Azis juga meminta sosialisasi vaksinasi lansia ditingkatkan dengan menggandeng tokoh masyarakat, tokoh adat, serta perangat desa, RT, dan RW.
Ia mengingatkan, vaksinasi bagi lansia sangat penting karena lansia merupakan kategori yang rawan terpapar Covid-19.
"Kategori lansia merupakan kategori yang paling rawan terpapar dan memiliki risiko kematian yang tinggi," kata Azis.
Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan, hingga Selasa pagi, baru ada 1.777.355 lansia yang telah disuntikkan vaksin Covid-19 dosis pertama dan 344.138 lansia menerima vaksin dosis kedua.
Sementara, target sasaran vaksinasi Covid-19 dari kelompok lansia berjumlah 21.553.118 orang.
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/06/18492171/vaksinasi-untuk-lansia-pemerintah-diminta-terapkan-metode-jemput-bola