Salin Artikel

OBITUARI: Daniel Dhakidae, Cendekiawan Flores dengan Karya Besar di Studi Kekuasaan

Daniel mengembuskan napas terakhir di RS MMC Kuningan, Jakarta pukul 07.24 WIB.

Informasi yang diterima Kompas.com dari pihak keluarga, Daniel meninggal setelah mengalami serangan jantung pada Senin (5/4/2021) malam.

Daniel yang dikenal luas dengan studi media dan demokrasinya ini lahir di Toto-Wolowae, Ngada, Flores pada 22 Agustus 1945.

Semasa muda, Daniel sempat bejalar filsafat di Seminari Tinggi St Petrus Ritapiret, Flores dan Seminari Tinggi St Paulus, Ledalero, Flores selama dua setengah tahun.

Namun, pendidikan tersebut tidak sampai ditamatkannya.

Daniel lantas masuk Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada dengan mengambil spesialisasi ilmu Administrasi Negara dan tamat pada 1975.

Karier profesionalnya kemudian dimulai saat bekerja sebagai redaktur majalah Prisma milik Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) pada 1976.

Setelah itu, dia menjadi Ketua Dewan Redaksi pada 1979-1984 dan menjadi Wakil Direktur LP3ES pada 1982-1984.

Dilansir dari situs Prisma, pada 1984, Daniel meneruskan studi di Cornell University pada Department of Goverment, Ilmu Politik, Ithaca, New York dengan mengambil spesisalisasi di bidang Comparative Politics, Ilmu Perbandingan Politik, sebagai major, dan mengambil Pilitical Thought (Filsafat Politik) dan Southeast Asian Studies sebagai minor.

Dia meraih gelar Master of Arts di bidang Ilmu Politik pada 1987.

Setelah itu, gelar Ph.D dalam ilmu politik diraih Daniel Dhakidae pada 1991.

Saat itu, Daniel menulis disertasi berjudul "The State, the Rise of Capital, and the Fall of Political Journalism, Political Economy of Indonesian News Industry".

Disertasi tersebut mendapat penghargaan The Lauriston Sharp Prize pada tahun yang sama, karena dinilai telah memberikan sumbangan luar biasa bagi perkembangan ilmu.

Setelah lulus dari Cornell University, Daniel bergabung dengan Kompas pada 1991 dan menjadi Kepala Litbang Kompas sejak tahun 1994.

Selain aktif di bidang akademis dan penelitian, Daniel juga tercatat sebagai salah seorang pendiri Yayasan Tifa, sebuah lembaga nonprofit yang fokus kepada isu-isu strategis di Indonesia.

Dia pun pernah menginisiasi penerbitan kembali jurnal pemikiran sosial ekonomi Prisma dan duduk sebagai Pemimpin Redaksi (sejak 2009) merangkap Pemimpin Umum (sejak 2011).

Selain itu, ada banyak buku pernah ditulisnya antara lain Cendekiawan dan Kekuasaan dalam Negara Orde Baru (2003) dan bersama Vedi Renandi Hadiz menyunting buku bertajuk Social Science and Power in Indonesia (2005).

Kehilangan besar

Direktur Center for Media and Democracy LP3ES Wijayanto mengenang Daniel sebagai sosok multidimensi.

Meninggalnya Daniel, menurut dia, menjadi kehilangan besar untuk Prisma dan LP3ES.

"Karena beliau adalah pemred selama berpuluh tahun. Juga kehilangan besar untuk Kompas, beliau adalah mantan ketua litbang selama berpuluh tahun dan ketua Dewan Ombudsman," kata Wijayanto dalam pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa.

"Selain itu juga kehilangan besar dalam studi media dan demokrasi. Karya desertasi beliau di Cornell University adalah salah satu magnum opus dalam bidang ini," ucapnya.

Secara pribadi, Wijayanto mengenang Daniel berjasa dalam karier akademiknya.

Daniel pernah menjadi penguji desertasi saat dirinya menempuh pendidikan doktoral di Leiden, Belanda.

"Saya punya kenangan yang sangat baik bersama beliau saat datang ke Leiden pada Januari 2019. Dalam kelakarnya Bang Daniel suka menyampaikan, 'Saya datang jauh-jauh ke Leiden untuk mengangkat Bung Wija menjadi doktor ini', yang saya ambut dengan tawa," ucapnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/04/06/10490091/obituari-daniel-dhakidae-cendekiawan-flores-dengan-karya-besar-di-studi

Terkini Lainnya

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke