Salin Artikel

Anggota Fraksi Gerindra Diduga Terlibat Pencurian 21,5 Ton Solar, MKD DPR: Laporan Sedang Diproses

Ia menuturkan, saat ini laporan tersebut sedang berada dalam tahap evaluasi atau verifikasi oleh staf administrasi dan tenaga ahli MKD.

"Sekarang ini saya kira laporan itu sedang dievaluasi oleh staf administrasi dan tenaga ahli. Di MKD itu ada prosedur tetap yang sudah baku, di mana setiap pengaduan itu diproses dulu oleh staf administrasi dan ahli pendukung kita sebelum diajukan ke pimpinan dan juga anggota MKD," kata Saleh saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/3/2021).

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu melanjutkan, staf administrasi dan tenaga ahli melakukan evaluasi dan verifikasi terhadap kelengkapan laporan tersebut.

Menurutnya, proses penilaian evaluasi atau verifikasi itu diperlukan agar masyarakat yang melaporkan kepada MKD tidak ramai-ramai berdatangan setiap harinya.

"Sekarang tahapannya baru penilaian pelaporan itu. Karena kalau tidak begitu, kita khawatir orang akan melapor terus ramai-ramai setiap hari, saling mengadu dan sebagainya," ucap Saleh.

Setelah proses tersebut, kata dia, laporan dapat diajukan ke pimpinan dan juga anggota MKD untuk dibahas secara bersama dan kolektif.

"Jadi pembahasan pengaduan seperti itu ya tidak bisa dilakukan oleh orang per orang di MKD. Tapi akan dibuka bersama-sama," ujarnya.

Ia pun menekankan, saat ini dirinya sebagai salah satu pimpinan MKD belum menerima laporan tersebut.

Sebab, laporan itu masih diperiksa kelengkapannya oleh staf administrasi dan tenaga ahli MKD.

Namun, ia mengetahui bahwa ada pelaporan yang masuk terkait dugaan keterlibatan anggota fraksi Gerindra itu.

"Saya kira untuk sementara itu belum masuk pada tahap pembicaraan di kita ya. Nah, karena itu saya sendiri jujur belum membaca pelaporan itu. Tapi hanya dapat informasi dari tenaga ahli ada pelaporan yang sudah dimasukkan," jelasnya.

Anggota Komisi IX DPR ini juga menjelaskan, apabila proses evaluasi atau verifikasi tersebut dinyatakan tidak lengkap oleh staf administrasi dan tenaga ahli, maka laporan akan dikembalikan ke pelapor guna dilengkapi.

Saleh mengatakan, MKD juga memberikan batasan waktu bagi pelapor untuk melengkapi laporan yang dikembalikan.

"Dengan batas waktu tertentu itu, jika nanti pada batas waktu tertentu itu bisa diselesaikan atau dilengkapi, baru dilanjutkan proses berikutnya untuk diberikan ke pimpinan MKD," tuturnya.

Diberitakan, mahasiswa Pemerhati MIGAS melaporkan anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra Rahmat Muhajirin ke MKD DPR RI, Senin (22/3/2021).

Anggota mahasiswa Pemerhati MIGAS, Syahroni mengatakan, Rahmat Muhajirin dilaporkan terkait dugaan keterlibatan kasus pencurian 21,5 ton BBM jenis solar dari Single Point Morning (SPM) milik PT Pertamina di perairan Tuban, Jawa Timur.

"Senin kemarin tanggal 22 Maret 2021 kami sudah menyerahkan laporan dan sudah diterima oleh MKD," kata Syahroni kepada Kompas.com, Kamis (25/3/2021).

Ia melanjutkan, saat ini pihaknya tinggal menunggu tindak lanjut dari MKD terhadap laporan yang diajukan.

Syahroni berharap, usai laporannya diterima, MKD dapat bekerja secara profesional dengan mendalami laporan tersebut.

"Jika memang benar terbukti maka MKD harus segera bertindak, agar marwah serta kehormatan lembaga DPR RI tetap terjaga," harap Syahroni.

https://nasional.kompas.com/read/2021/03/25/15324811/anggota-fraksi-gerindra-diduga-terlibat-pencurian-215-ton-solar-mkd-dpr

Terkini Lainnya

Tanggal 31 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Nasional
Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Nasional
109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

Nasional
Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Nasional
Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Nasional
Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Nasional
Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Jaga Pakaian, Perilaku, dan Patuhi Aturan Lokal Saudi

Kemenag Imbau Jemaah Haji Jaga Pakaian, Perilaku, dan Patuhi Aturan Lokal Saudi

Nasional
Polemik RUU Penyiaran, Komisi I DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Masukan Rakyat

Polemik RUU Penyiaran, Komisi I DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Masukan Rakyat

Nasional
Jadi Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Petroleum ASEAN, Pertamina Dorong Kolaborasi untuk Ketahanan Energi

Jadi Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Petroleum ASEAN, Pertamina Dorong Kolaborasi untuk Ketahanan Energi

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kapolri Pilih Umbar Senyum Saat Ditanya Dugaan Penguntitan Jampidsus

Di Hadapan Jokowi, Kapolri Pilih Umbar Senyum Saat Ditanya Dugaan Penguntitan Jampidsus

Nasional
Penerapan SPBE Setjen DPR Diakui, Sekjen Indra: DPR Sudah di Jalur Benar

Penerapan SPBE Setjen DPR Diakui, Sekjen Indra: DPR Sudah di Jalur Benar

Nasional
Soal Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Komisi III DPR Minta Kejagung dan Polri Duduk Bersama

Soal Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Komisi III DPR Minta Kejagung dan Polri Duduk Bersama

Nasional
Ketum PBNU Minta GP Ansor Belajar dari Jokowi

Ketum PBNU Minta GP Ansor Belajar dari Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke