Salin Artikel

Menko PMK Resmikan Shelter Covid-19, Layanan Sementara tapi Fasilitas Lengkap

Shelter tersebut dibangun sebagai tempat penampungan sementara pasien Covid-19.

Meskipun hanya sementara, tetapi fasilitas yang disediakan di shelter tersebut cukup lengkap.

"Ini merupakan salah satu contoh shelter isolasi kolektif yang bagus, yang penting adalah gotong royongnya. Ini adalah hal yang baik," ujar Muhadjir, dikutip dari siaran pers, Jumat (19/2/2020).

Selain meresmikan, Muhadjir juga meninjau kelengkapan shelter tersebut.

Shelter itu memiliki 32 kamar isolasi, toilet, kamar mandi, area publik, perlengkapan olahraga, dan mini hospital.

"Shelter ini sudah sangat konkret dan representatif sebagai tempat menampung sementara pasien Covid-19," kata dia.

Selain itu, shelter yang dibangun atas inisiatif RS PKU Muhammadiyah Bantul, Lembaga Amil Zakat Infaq Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) Bantul, dan Tim Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) itu juga memiliki pengelolaan limbah medis yang baik.

Dengan demikian, pengelolaannya menjadi aman dan tidak mencemari lingkungan.

"Selain itu, shelter ini juga tidak berdekatan dengan permukiman warga," kata dia.

Muhadjir mengatakan, tata laksana di shelter tersebut juga sudah lengkap.

Mulai dari cara penerimaan pasien, perawatan, hingga kegiatan tambahan pendukung lainnya.

"Semua sudah memenuhi standar operasional yang ditetapkan Kementerian Kesehatan," ujar Muhadjir.

Adapun shelter tersebut merupakan salah satu dari 5 unit yang dibangun PW Muhammadiyah Yogyakarta.

Shelter Covid-19 yang dibangun PW Muhammadiyah Yogyakarta tersebut juga memiliki program pesantren kilat secara daring.

Menurut dia, pasien Covid-19 bisa mengikuti kegiatan tersebut untuk membantu mereka mendapatkan ketenangan.

"Ini penting, karena sebetulnya faktor ketenangan, kestabilan mental, jauh dari stress, itu menjadi andil besar dalam menentukan kesembuhan," ucap dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/02/19/09285031/menko-pmk-resmikan-shelter-covid-19-layanan-sementara-tapi-fasilitas-lengkap

Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke