Hal tersebut dikarenakan, menurutnya, vaksin bisa menjadi benteng terhadap keparahan Covid-19.
"Dengan divaksinasi itu kita ibarat kata bahwa bisa membentengi diri untuk melakukan langkah-langkah interaksi atau komunikasi antara pedagang dan pembeli," kata Ikhsan dalam diskusi daring yang disiarkan channel Youtube Kemkominfo, Rabu (17/2/2021).
Lebih lanjut, ia berharap agar vaksinasi untuk para pedagang pasar dapat selesai pada April 2021.
Ikhsan juga berharap, jumlah penerima vaksin dari kelompok pedagang dapat diperluas. Sebab, menurutnya jumlah pelaku ekonomi di Indonesia lebih dari 4 juta orang.
"Pelaku ekonomi ini kan sangat banyak. Apalagi di Pasar Jaya saja segitu banyaknya. Pasti di pasar-pasar di seluruh daerah kota besar di Indonesia, tidak mungkin hanya mencapai 4 juta, pasti lebih dari itu," jelas dia.
Hal tersebut ia utarakan untuk menanggapi jumlah sasaran vaksinasi pedagang pasar yang ditargetkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencapai 4,14 juta hingga Mei 2021.
Sementara, untuk Februari dan akhir Maret, Kemenkes diketahui menargetkan sebanyak 1,3 juta pedagang pasar divaksinasi.
Kendati demikian, Ikhsan menyadari bahwa proses vaksinasi yang merata akan bergantung pada ketersediaan vaksin.
"Harus relate juga dengan ketersediaan vaksin. Saya harap ketersediaan ini bisa lebih cepat. Harapan kami di bulan April sudah selesai merata di seluruh Indonesia, tapi kembali lagi, ketersediaan vaksin itu menjadi satu hitungan," harapnya.
Di sisi lain, Ikhsan tetap mengapresiasi program vaksinasi tahap kedua yang menyasar pedagang pasar.
Ia menyebut, para pedagang pasar memang berisiko tertular atau menularkan virus karena sehari-hari paling sering berinteraksi dengan orang atau pembeli.
"Kita apresiasi sangat program pemerintah ini. Tidak apa mulai dari pedagang pasar, bahwa memang paling sering terjadi interaksi atau paling mudah untuk tertular atau menularkan Covid-19. Cuma memang jumlahnya saja kita tidak terlalu happy," ungkap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/02/17/18011091/asosiasi-umkm-ajak-pedagang-pasar-tak-takut-divaksinasi-covid-19