Survei mengatakan bahwa kepuasan publik pada kinerja Presiden mencapai titik terendah sejak tahun 2016, yakni di angka 62,9 persen.
Menurut Fadjroel, hal ini tak terkait langsung dengan Jokowi.
"Tadi malam di Kompas TV, kata Peneliti Indikator Politik, ini terkait revisi UU Pemilu di DPR. Jadi tak terkait Pak Jokowi secara langsung," kata Fadjroel kepada Kompas.com, Rabu (10/2/2021).
Daripada melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden, kata Fadjroel, lebih penting untuk memperhatikan angka kepercayaan publik terhadap Kepala Negara.
Dalam survei IPI disebutkan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap Jokowi saat ini mencapai 82 persen.
"Menurut kami, yang penting dilihat tingkat kepercayaan atau trust terhadap Presiden Jokowi sebesar 82 persen," ujar Fadjroel.
Fadjroel mengeklaim, tingginya angka kepercayaan masyarakat terhadap Jokowi ini menjadi modal pemerintah dalam menghadapi tantangan ke depan, termasuk dalam penanganan pandemi.
"Modal sosial yang sangat besar menghadapi pandemi, memulihkan ekonomi, dan mengarusutamakan toleransi," kata dia.
Adapun survei nasional Indikator Politik Indonesia (IPI) dirilis pada Senin (8/2/2021). Survei itu digelar pada tanggal 1 hingga 3 Februari 2021.
Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi menyebutkan, penurunan angka kepuasan publik berada di titik paling rendah sejak 2016.
"Ini titik terendah tingkat kepuasan pada Pak Jokowi, bahkan sejak Juni 2016," ujar Burhanuddin dalam konferensi pers daring, Senin.
Selain itu, survei juga menyebutkan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap Presiden mencapai 82 persen.
Angka kepercayaan publik terhadap Kepala Negara ini berada di urutan kedua setelah TNI yang mendapat angka kepercayaan tertinggi mencapai 89,9 persen.
Selanjutnya, gubernur berada di urutan ketiga institusi yang paling dipercaya publik dengan angka 80 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2021/02/11/07115521/survei-sebut-kepuasan-pada-kinerja-presiden-turun-istana-tak-terkait