Salin Artikel

AHY Dinilai Perlu Gaya Kepemimpinan Sendiri, Tanpa Keluar dari Bayang-bayang SBY

Sebab, ia menilai selama ini citra Partai Demokrat masih melekat dengan sosok ayah AHY, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Presiden ke-6 RI itu merupakan pendiri yang juga mantan ketua umum Partai Demokrat.

"Mas AHY enggak usah repot-repot untuk berusaha lepas dari bayang-bayang SBY, akan sulit. Tapi tunjukkan saja, gaya kepemimpinan AHY," kata Hendri saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/2/2021).

"Pakai saja gaya AHY, jangan gaya SBY, walaupun dianggap atau di bawah bayang-bayang SBY, tapi kalau sudah style-nya style AHY. Minimal inilah Demokrat dengan gaya AHY," tuturnya.

Hendri melanjutkan, hal itu bisa didapat AHY dengan cara memahami gaya kepemimpinan Partai Demokrat, cara pendekatan masyarakat ke Partai Demokrat, dan gaya politik Partai Demokrat.

Sehingga, AHY mampu mendapat dukungan publik dan kader partainya dengan cara gaya kepemimpinan sendiri.

Di sisi lain, Hendri mengatakan bahwa persoalan terkait gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat merupakan sebuah ujian bagi AHY dalam memimpin partai politik.

"Menurut saya, ini salah satu ujian buat AHY saja untuk menunjukkan kualitasnya dia dalam memimpin partai politik," ujarnya.

Sebelumnya, AHY menuding ada pihak yang hendak melengserkannya dengan menggulirkan isu Kongres Luar Biasa (KLB).

Menurut sejumlah politisi Partai Demokrat, beberapa pihak yang diduga terlibat ialah para mantan pengurus Partai Demokrat yakni Darmizal, Marzuki Alie, Muhammad Nasaruddin, dan politisi aktif Demokrat Jhoni Alen Marbun.

Selain itu, AHY juga menyatakan, ada pejabat di lingkungan Istana Kepresidenan yang terlibat dalam upaya pelengserannya dengan menggulirkan isu KLB.


Kemudian, sejumlah politisi Partai Demokrat menyebutkan bahwa pejabat yang dimaksud ialah Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Sementara itu, salah satu nama yang diduga terlibat, yaitu Eks Wasekjen Partai Demokrat Muhammad Darmizal menilai kepemimpinan AHY sarat dengan pencitraan dan cenderung playing victim.

Oleh karena itu, ia menilai wajar jika sebagian kader Partai Demokrat merasa gerah dan menggulirkan isu KLB untuk menggeser AHY dari kursi ketua umum.

"Playing victim dan pencitraan berlebihan adalah gaya pengurus baru yang lupa akan sejarah partai," kata Darmizal, sebagaimana dikutip Tribunnews.com, Selasa (9/2/2021).

https://nasional.kompas.com/read/2021/02/10/11515631/ahy-dinilai-perlu-gaya-kepemimpinan-sendiri-tanpa-keluar-dari-bayang-bayang

Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke