Dikutip Antara, angka tersebut didapat berdasarkan data terbaru BNPB, Kamis pukul 08.00 WIB.
"Korban meninggal 91 jiwa, hilang tiga orang, luka berat 253 orang, luka ringan 679 orang, dan luka sedang 240 orang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan tertulis, seperti dikutip Antara.
Selain itu, diinformasikan bahwa warga yang mengungsi terdapat sejumlah 9.910 jiwa.
Pengungsi tersebar di beberapa titik pengungsian dengan rincian Kabupaten Mamuju teridentifkasi sementara lima titik seperti di Jalu, Stadion Mamuju, Gerbang Kota Mamuju, Tapalang, dan Kantor Bupati.
Sementara di Kabupaten Majene ada dua titik teridentifikasi yaitu di SPN Malunda dan Desa Sulet Malunda.
Di samping itu, upaya penanganan darurat masih berlangsung pasca gempa. Gubernur Sulawesi Barat telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi selama 14 hari, terhitung dari 15 hingga 28 Januari 2021.
Raditya menambahkan, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siaga melihat dampak bencana yang ditimbulkan.
Utamanya, kata dia, terkait bencana hidrometeorologi dan potensi bahaya lain yaitu gempa bumi yang terjadi setiap saat.
Di sisi lain, ia juga mengimbau masyarakat waspada akan ancaman bahaya pandemi juga masih terus terjadi penularan.
BNPB mengingatkan untuk melakukan persiapan keluarga dalam menghadapi sejumlah potensi bahaya.
Hal ini dapat dilakukan melalui keluarga terlebih dulu yang mengidentifikasi potensi bahaya tersebut.
Masyarakat, tambah dia, dapat memanfaatkan aplikasi di antaranya InaRISK, Info BMKG, Magma Indonesia untuk mengetahui potensi bahaya dan risiko.
Sebelumnya, gempa bermagnitudo 6,2 mengguncang wilayah Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/21/12574101/bnpb-korban-meninggal-akibat-gempa-sulbar-bertambah-jadi-91-jiwa