Salin Artikel

Menristek: GeNose C19 Sudah Dapat Izin Edar, Harga per Unit Rp 62 Juta

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Bambang Brodjonegoro mengatakan, GeNose C19 telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan, dengan harga per unitnya Rp 62.170.000.

GeNose C19 merupakan alat deteksi cepat Covid-19 yang dikembangkan oleh peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM). Alat ini diklaim memiliki tingkat sensitivitas 92 persen dan tingkat spesifisitas sekitar 95 persen.

"GeNose dengan harga Rp 62 juta, bisa dipakai untuk 100 ribu kali pengujian dan sudah mendapatkan izin edar Kemenkes dengan tingkat akurasi di atas 90 persen," kata Bambang dalam rapat bersama Komisi VII DPR, Senin (18/1/2021).

Berdasarkan pemaparan Bambang, saat ini produk GeNose yang telah diproduksi sebanyak 20 unit.

Alat tersebut akan didistribusikan ke sejumlah rumah sakit dan kantor pemerintahan, termasuk DPR RI.

"Mudah-mudahan jika waktunya cocok Kemenristek/BRIN akan memberikan satu unit GeNose kepada DPR untuk kelancaran pekerjaan dan aktivitas di kompleks parlemen," tutur Bambang.

Dilansir Kompas.id, GeNose C19 mulai diproduksi secara massal dengan target mencapai 5.000 unit pada Februari 2021.

Alat ini juga ditargetkan bisa diproduksi kembali sampai 10.000 unit pada Maret 2021 dan disiapkan untuk diproduksi sampai 40.000 unit. Setiap pemeriksaan menggunakan GeNose diperkirakan butuh biaya Rp 15.000-Rp 25.000.

Ketua Tim Pengembang GeNose C19 Kuwat Triyana mengatakan, sistem GeNose C19 yang berbasis artifical intelligence (AI) diharapkan dapat digunakan sebagai penyaringan Covid-19 dengan data yang valid.

Setelah deteksi dipastikan kembali menggunakan tes PCR, data tersebut nantinya akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan sistem AI yang ada di GeNose C19.

”Terkait dengan data analisis dengan sinyal normal, kami mendapatkan 89 persen sensitivity dan 96 persen specificity. Ini merupakan suatu titik awal yang kami lakukan dan nanti akan terus ditingkatkan atau perbaiki dari aspek parameter ini dengan menggunakan sampel terkonfirmasi valid berstandar PCR,” kata Kuwat.

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/18/13504571/menristek-genose-c19-sudah-dapat-izin-edar-harga-per-unit-rp-62-juta

Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke