Salin Artikel

Menristek: Ada 6 Platform Pengembang Vaksin Merah Putih, Paling Cepat Lembaga Eijkman

Bambang menyebut, dari enam platform tersebut, pengembang vaksin tercepat yaitu Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

"Boleh dibilang yang perkembangannya paling cepat adalah yang dari Eijkman yang dipimpin Prof Amin Soebandrio," kata Bambang dalam rapat bersama Komisi VII DPR, Senin (18/1/2021).

Ia mengatakan, LBM Eijkman diperkirakan bisa menghasilkan bibit vaksin dan menyerahkannya kepada PT Bio Farma pada Maret 2021.

Setelah itu, rangkaian proses uji klinis dan produksi vaksin sepenuhnya tergantung Bio Farma dengan pengawasan BPOM.

"Masalah uji klinis dan pengolahan vaksin akan jadi kecepatan Bio Farma dengan support BPOM," ucap Bambang.

"Tugas kami secepatnya memberikan bibit vaksin kepada Bio Farma," imbuhnya.

Lima platform yang mengembangkan vaksin Merah Putih lainnya, yaitu dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Airlangga (Unair).

Ada pula Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

"Ada enam platform dengan pendekatan berbeda-beda, tetapi tujuannya tetap untuk melahirkan vaksin Merah Putih untuk Covid-19," jelasnya.

Bambang mengatakan, selain PT Bio Farma, pemerintah juga mengajak sejumlah perusahaan swasta lain untuk membantu produksi vaksin Covid-19.

Dengan demikian, vaksin Merah Putih bisa tersedia lebih cepat.

"Tidak hanya Bio Farma sebagai satu-satunya produsen vaksin di Indonesia, tetapi juga mengajak beberapa perusahaan swasta agar bisa jd back-up Bio Farma dan bisa mempercepat upaya lahirnya vaksin Merah Putih," kata Bambang.

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/18/12380401/menristek-ada-6-platform-pengembang-vaksin-merah-putih-paling-cepat-lembaga

Terkini Lainnya

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke