Ia mengatakan, vaksinasi tak jauh beda dengan imunisasi bayi yang sudah umum digelar di Tanah Air.
"Suntik vaksinasi itu apa sih? Kayak kalau ibu-ibu nganter bayinya untuk imunisasi, sama seperti itu. Jadi jangan dibayangkan yang enggak-enggak," kata Jokowi dalam acara pemberian bantuan modal kerja di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/1/2021).
Terkait kehalalan vaksin, Jokowi juga meminta masyarakat tak khawatir. Sebab, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah melakukan analisis dan segera menerbitkan sertifikasi halal.
Jokowi mengatakan, vaksinasi akan dimulai pada pekan depan. Namun demikian, ia belum dapat memastikan detail waktunya.
Pasalnya, pelaksanaan vaksinasi masih menunggu izin penggunaan darurat vaksin atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Kalau izin penggunaan darurat itu belum keluar dari BPOM ya kita belum bisa vaksinasi," ujar Jokowi.
Jokowi mengaku bakal jadi orang pertama di Indonesia yang divaksin Covid-19.
Secara total, vaksinasi akan menyasar 70 persen atau 182 juta penduduk Indonesia. Setiap orang rencananya akan divaksin sebanyak dua kali.
"Kita berharap selesainya tidak lebih dari setahun atau mungkin mundur dikit nggak papa, tapi saya minta pada Menteri Kesehatan tidak lebih dari setahun agar kita bisa secepatnya kembali normal," tuturnya.
Meskipun vaksinasi akan segera dimulai, Jokowi meminta seluruh masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan virus.
Ia ingin agar kebiasaan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan tetap dijalankan.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/08/16343291/jokowi-vaksinasi-seperti-imunisasi-bayi-jangan-bayangkan-yang-enggak-enggak