“Pertama, analisa data ketersediaan dan kebutuhan kedelai secara nasional. Kedua, koordinasi dengan Kemendag dan Kementan terkait ketersediaan, importasi dan harga saat ini,” ungkap Argo ketika dikonfirmasi, Kamis (7/1/2021).
Selain itu, Satgas Pangan Polri bakal mengecek gudang importir kedelai sesuai data yang diperoleh dari Kemendag dan Kementan.
Argo menuturkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak asosiasi untuk mengetahui sentra-sentra produk olahan berbahan dasar kedelai dan distribusinya.
Penyelidikan terhadap dugaan penyimpangan juga akan tetap dilakukan.
“Melakukan penyelidikan terhadap dugaan penimbunan yang mengakibatkan stok langka dan permainan harga oleh spekulan,” ucap Argo.
Satgas Pangan sudah mengecek gudang importir kedelai milik tiga perusahaan di Jawa Barat, Tangerang, dan Banten, pada Selasa (5/1/2021).
Dari pengecekan itu, diketahui bahwa kenaikan harga kedelai dikarenakan harga beli dari negara asal mengalami kenaikan.
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Ahmad Ramadhan menuturkan, alasan lainnya adalah keberangkatan kapal yang langsung menuju Indonesia sangat jarang sejak pertengahan Oktober hingga Desember 2020.
“Sehingga menggunakan angkutan tujuan Singapura dan sering terjadi keterlambatan dikarenakan menunggu waktu dalam connecting ke Indonesia. Hal ini menyebabkan keterlambatan antara 2-3 minggu untuk sampai ke Indonesia,” ucap Ramadhan, Rabu (6/1/2021).
Sejauh ini Satgas Pangan belum menemukan dugaan tindak pidana. Namun, Polri memastikan bakal memproses hukum importir yang diduga menimbun dan memainkan harga kedelai.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/07/12252051/soal-kenaikan-harga-kedelai-polri-koordinasi-dengan-kemendag-dan-kementan