Salin Artikel

Menlu Khawatir Rivalitas Negara Besar Bisa Hambat Penanganan Pandemi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi khawatir rivalitas antar negara besar kembali berlanjut pada tahun 2021.

Menurutnya, rivalitas tersebut dapat menghambat upaya penanganan pandemi Covid-19 dan pertumbuhan perekonomian global.

"Kita masih melihat kekhawatiran berlanjutnya rivalitas antara negara besar. Jika tidak terdapat niatan negara-negara tersebut untuk mengurangi rivalitas dan lebih memajukan kerjasama," kata Retno dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri (PPTM) 2021, yang disiarkan online, Rabu (6/1/2021).

Oleh karena itu, lanjut dia, diperlukan collective global leadership yang kuat untuk menghindari rivalitas antar negara.

Hal tersebut, menurutnya, semata-mata dalam rangka upaya menangani pandemi agar pertumbuhan perekonomian global tetap terlaksana.

"Recover together, recover stronger, through collective global leadership," tutur dia.

Di samping itu, ia menyampaikan bahwa tahun 2021, dunia sama-sama berharap pada vaksin Covid-19, sehingga mampu mengatasi pandemi secara bertahap.

Ketersediaan vaksin, kata dia, mampu menumbuhkan optimisme baru untuk melewati pandemi terutama bangkitnya kembali kegiatan ekonomi.

"IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global dapat mencapai 5,2 persen. Bahkan untuk kawasan Asia mencapai sebesar 6,9 persen," ujarnya.

Kendati demikian, ia mengungkapkan bahwa kesetaraan terhadap vaksin masih menjadi tantangan terutama pada kuartal pertama dan kedua 2021 di semua negara.

Retno juga mengatakan, Indonesia sejak awal pandemi, secara konsisten mengusung prinsip vaksin sebagai public goods, akses setara, aman, dan harga terjangkau.

Khusus mengenai platform multilateral, kata dia, Indonesia terus aktif mengamankan potensi perolehan vaksin hingga 20 persen penduduk.

"Melalui mekanisme COVAX AMC. Dan Indonesia juga aktif berkontribusi untuk memperkuat ketersediaan vaksin melalui keanggotaan Indonesia dalam CEPI Investors Council, serta potensi kemitraan Bio Farma dengan CEPI untuk manufacturing vaksin global," katanya.

Retno juga menyampaikan bahwa tahun 2020 merupakan tahun yang sangat berat bagi dunia. Salah satunya diakibatkan karena pandemi Covid-19.

Kendati demikian, ia menilai bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan pelajaran berharga bagi dunia.

"Pandemi Covid-19 memberikan pelajaran berharga mengenai pentingnya kerja sama global untuk memperkokoh infrastruktur dan tata kelola kesehatan, ketahanan ekonomi dunia, memperkokoh multilateralisme, dan mengesampingkan rivalitas," kata Retno.

Untuk itu, memasuki tahun baru 2021, ia meminta agar semua pihak terus memperkuat ikhtiar dan optimisme menghadapi segala perubahan yang ada karena pandemi.

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/06/17063621/menlu-khawatir-rivalitas-negara-besar-bisa-hambat-penanganan-pandemi

Terkini Lainnya

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke