JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak keluarga menghendaki almarhum Mantan Menteri Kehakiman dan Menteri Sekretaris Negara Muladi, yang tutup usia pada Kamis (31/12/2020), dimakamkan di Semarang, Jawa Tengah.
Namun, Putri Muladi, Listy Muladi mengatakan bahwa sang ayah pernah menyampaikan keinginannya untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.
"Kalau saya seperti yang bapak inginkan di Taman Makam Pahlawan, tapi keluarga maunya di Semarang," kata sang putri Listy Muladi, saat dihubungi di Jakarta, Kamis, dilansir Antara.
Listy mengatakan, almarhum rencananya akan diberangkatkan ke Semarang hari ini, jika tempat pemakaman sesuai dengan yang diinginkan oleh keluarga.
"Kayaknya (tidak di semayamkan di rumah duka di Jakarta) langsung pakai ambulans ke Semarang (kalau jadi dimakamkan di Semarang)," ujarnya.
Listy menceritakan, sebelum tutup usia, Muladi sempat dinyatakan positif Covid-19 dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.
Muladi ketika itu juga membutuhkan donor plasma untuk mempercepat pemulihan, namun karena kondisi kesehatan lainnya donor tersebut tidak dimungkinkan.
"Bapak tidak bisa dimasukkin donor plasma, sehingga kita tunda. Kondisinya kadang baik kadang drop, tiga hari kemarin sudah baik, kita sudah lega tinggal menunggu siumannya, tiba-tiba tadi malam drop lagi," ucapnya.
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengonfirmasi kabar wafatnya Muladi.
"Betul. Kami sudah mendapatkan kabar bahwa Prof Muladi telah meninggal dunia," kata Ace saat dihubungi Kompas.com, Kamis.
Kendati demikian, belum ada informasi lebih rinci soal penyebab wafatnya Muladi. Namun Ace mengatakan, pada Rabu (16/12/2020), Muladi sempat dikabarkan positif Covid-19.
https://nasional.kompas.com/read/2020/12/31/12330811/pihak-keluarga-ingin-makamkan-prof-muladi-di-semarang