Salin Artikel

Penularan Covid-19 yang Kian Cepat dan Warga yang Seolah Menggali Kubur Sendiri...

Kasus Covid-19 di Tanah Air sudah tersebar dan tercatat di semua provinsi, dari Aceh hingga Papua.

Secara rinci, ada 510 kabupaten atau kota dari 34 provinsi yang mencatat penularan virus corona. Artinya, sudah lebih dari 99 persen wilayah di Indonesia terdampak pandemi.

Dalam sepekan terakhir, jumlah kasus Covid-19 meningkat pesat. Penambahan pasien dalam sehari juga tercatat tinggi pada Sabtu (26/12/2020), yaitu di atas 6.000 orang. 

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, sebanyak 6.740 tambahan kasus Covid-19 tercatat pada Sabtu pukul 12.00 WIB.

Sehingga, tercatat 706.837 kasus positif Covid-19 di Indoensia hingga saat ini.

Tambahan 6.740 kasus positif Covid-19 itu tersebar di 31 provinsi. Dari data Satgas Covid-19, tercatat lima provinsi dengan tambahan kasus tertinggi.

Di antaranya, DKI Jakarta (2.058 kasus), Jawa Tengah (871 kasus), Jawa Timur (803 kasus), Jawa Barat (601 kasus), dan Sulawesi Selatan (547 kasus).

Kendati demikian, data pemerintah juga memperlihatkan harapan dengan semakin banyaknya pasien Covid-19 yang sembuh.

Dalam sehari, ada 6.389 pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Ini merupakan rekor pasien sembuh tertinggi dalam sehari selama pandemi berlangsung.

Mereka dinyatakan sembuh berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium dengan metode polymerase chain reaction (PCR).

Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang sembuh mencapai 576.693 orang sejak awal pandemi.

Namun, masih ada kabar duka dengan adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.


Pada periode 25-26 Desember 2020, ada 147 pasien Covid-19 yang tutup usia. Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 20.994 orang.

Dengan perubahan data ini, maka kasus aktif Covid-19 di Indonesia tercatat ada 109.150 orang.

Kasus aktif adalah pasien yang masih dinyatakan positif virus corona dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Selain itu, pemerintah juga mencatat ada 68.061 orang yang berstatus suspek.

Adapun, sebanyak 6.740 kasus baru Covid-19 diketahui setelah pemerintah melakukan pemeriksaan terhadap 44.581 spesimen dalam sehari.

Dalam jangka waktu yang sama, ada 31.232 orang yang diambil sampelnya untuk menjalani pemeriksaan spesimen.

Total, pemerintah sudah memeriksa 7.082.550 spesimen terhadap 4.732.231 orang yang diambil sampelnya.

Sebagai catatan, satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.

Ibarat menggali kubur

Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito sebelumnya menyebutkan, perkembangan kasus aktif Covid-19 di Indonesia menunjukan tren yang memburuk.

Dari waktu ke waktu, kenaikan kasus aktif semakin cepat. Hal ini menunjukan masyarakat masih ceroboh dan membahayakan orang lain.

"Jika keadaan ini terus berlangsung, ini seperti kondisi di mana masyarakat menggali kuburnya sendiri," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (24/12/2020).

Pada periode Maret hingga Juli 2020, kasus aktif meningkat dari 1.107 menjadi 37.342 kasus. Peningkatan ini membutuhkan waktu empat bulan.


Peningkatan kasus aktif tersebut juga diikuti dengan kenaikan testing Covid-19 hingga 50 persen.

Pada periode ini, peningkatan kasus dibarengi dengan libur panjang Idul Fitri pada 22-25 Mei 2020.

Kemudian, pada Agustus hingga Oktober 2020, kasus aktif meningkat dari 39.354 menjadi 66.578 dalam waktu dua bulan.

Selama periode tersebut, testing Covid-19 meningkat 40 persen. Daerah yang tidak patuh protokol kesehatan juga meningkat dari 28,57 persen menjadi 37,2 persen.

"Pada periode ini terjadi event libur panjang 17, 20 hingga 23 Agustus 2020," ujar Wiku.

Kenaikan tertinggi dan dalam waktu yang tersingkat terjadi pada November hingga Desember 2020. Pada periode ini, kasus aktif meningkat dua kali lipat dari 54.804 menjadi 103.239 dalam waktu satu bulan.

Hal ini dibarengi dengan peningkatan testing Covid-19 sebesar 30 persen. Sedangkan persentase daerah yang tidak patuh protokol kesehatan meningkat 48,01 persen.

Pada periode tersebut, terjadi libur panjang 28 Oktober hingga 1 November 2020.

"Dapat disimpulkan bahwa dalam setiap kenaikan kasus aktif selalu diiringi oleh kenaikan persen daerah yang tidak patuh protokol kesehatan dan selalu berawal dari event libur panjang," kata Wiku.

Menurut Wiku, meski testing Covid-19 meningkat, angka kasus aktif seharusnya terus menurun. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.

Wiku pun meminta masyarakat belajar dari peristiwa ini. Ia mengimbau seluruh pihak terus menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Protokol kesehatan yang ketat harus diterapkan di mana saja, termasuk selama masa libur Natal dan Tahun Baru ini.

"Mari kita menjadi kelompok masyarakat yang berperan dalam menyelamatkan diri sendiri dan orang terdekat yang kita cintai dengan memilih untuk tidak bepergian dan menghindari kerumunan," kata Wiku.

https://nasional.kompas.com/read/2020/12/27/09325461/penularan-covid-19-yang-kian-cepat-dan-warga-yang-seolah-menggali-kubur

Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke