Salin Artikel

NU: Hanya 7 dari 100 Negara Teratas Dunia yang Berhasil Kendalikan Pandemi

Berdasarkan pengamatannya, hingga 16 Desember 2020, hanya ada tujuh dari 100 negara teratas dunia yang dinilai telah mengendalikan pandemi Covid-19.

"Hanya tujuh negara saja. Tujuh dari 100 negara teratas, yang bisa kita bilang wabah terkendali," kata Syahrizal dalam Webinar Forum Kesehatan Nusantara bertajuk "Vaksin Covid-19 dan Prioritas Vaksinasinya" Jumat (18/12/2020).

Ia menyebut tujuh negara tersebut di antaranya Saudi Arabia, Bolivia, Qatar, China, Singapura, Ghana dan Australia.

Sementara itu, dari 100 negara, ada 61 negara yang dalam keadaan wabah fluktuatif.

"Dan 32 negara berada dalam keadaan status wabah yang menurun," ujarnya.

Melihat hal ini, Syahrizal menilai bahwa situasi pandemi global betul-betul mengkhawatirkan dan dunia tengah menaruh harapan besar pada vaksin Covid-19.

Meski saat ini vaksin sudah mulai disuntikkan, ia memprediksi dampaknya belum terlihat pada Februari 2021.

Syahrizal mengatakan, dunia harus bersiap masuk pada angka kasus psikologis mencapai 100 juta kasus pada Januari 2021.

"Indonesia juga akan masuk pada kasus psikologis yaitu 1 juta kasus pada sekitar Februari. Sementara dunia itu akan masuk sekitar Januari," tuturnya.

Ia menambahkan, situasi pandemi di Indonesia saat ini diakibatkan dari transmisi lokal dan berada pada status fluktuatif.

Transmisi lokal tersebut, kata dia, ditandai dengan berbagai laporan penambahan kasus tanpa diketahui penyebabnya.

"Dia tertular dari siapa. Nah, kalau klaster kasus itu kita tahu, ada indeks kasus. Jadi ada orang pertama, lalu ada secondary case namanya. Kasus sekunder. Itu namanya klaster. Jadi kita bisa tahu dia tertular dari siapa dan berapa orang yang kemudian tertular dari orang pertama itu," jelas dia.

Berkaitan dengan vaksin, Syahrizal mengatakan bahwa ketersediaan vaksin sangat dipengaruhi oleh fase uji klinis.

Vaksin akan dapat dinyatakan aman diedarkan apabila sudah ada dokumen dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang diterbitkan.

Indonesia sendiri hingga kini masih melaporkan adanya penambahan kasus baru Covid-19.

Data pemerintah pada Kamis (17/12/2020) memperlihatkan bahwa ada 7.354 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 643.508 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

https://nasional.kompas.com/read/2020/12/18/11523381/nu-hanya-7-dari-100-negara-teratas-dunia-yang-berhasil-kendalikan-pandemi

Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke