Efek yang pertama, menurut Dewi adalah, peningkatan kasus harian Covid-19 yang signifikan.
"Jumlah orang yang sakit karena momennya sama nih, kalau mungkin kalau liburan yang berbeda-beda gitu ya, enggak akan ketemu orang-orang dalam waktu yang cukup singkat orangnya banyak," kata Dewi di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (16/12/2020).
Kenaikan kasus tersebut, kata Dewi, juga akan berdampak pada kapasitas layanan kesehatan.
Dewi mengatakan, akan sangat berbahaya apabila kapasitas layanan kesehatan terutama ruangan intensif di rumah sakit sudah penuh.
"Tempat tidur mungkin kalau tempat tidurnya di ruangan biasa enggak ada masalah, namun yang harus kita lihat adalah jumlah tempat tidur di critical care ini yang sangat terbatas," ujarnya.
Kapasitas layanan rumah sakit yang penuh, lanjut Dewi, akan berdampak pada kinerja tenaga kesehatan.
Ia khawatir tenaga kesehatan akan kualahan dan kelelahan dalam, apabila jumlah pasien meningkat tajam.
"Mau dokter, perawat ini juga waktunya luar biasa sekali, bahkan harus melayani berapa banyak pasien dalam satu waktu tanpa jeda," ungkapnya.
Peningkatan kasus juga akan berdampak pada meningkatnya fatalitas orang yang terkena Covid-19.
"Kemudian ketika berbicara tadi, jumlah kasusnya, nambah kenapa akhirnya ada pengaruh juga ke fatalitas," tuturnya.
"Tadi fatalitasnyakan bergantung dari kapasitas pelayanan kesehatan dan yang kedua akan berpengaruh dari karakteristik orang tersebut juga pasien yang terinfeksi," ucap Dewi.
https://nasional.kompas.com/read/2020/12/16/18215551/satgas-covid-19-ungkap-efek-domino-apabila-warga-tak-patuh-protokol