Salin Artikel

Pengusaha Travel Sarankan Masyarakat Libur Akhir Tahun ke Tempat-tempat Ini

Hal ini kemudian menjadi dilema bagi masyarakat apakah tetap ingin pergi liburan atau hanya berdiam di rumah.

Selain itu, masyarakat juga masih bingung memilih destinasi atau tempat wisata yang cocok di masa pandemi.

Pengusaha travel agent TX Travel, Anton Thedy, memberi beberapa saran kepada masyarakat yang hendak pergi berlibur pada akhir tahun.

Pertama, ia menyarankan agar masyarakat dari Jakarta memilih menggunakan kendaraan pribadi ke tempat-tempat dengan jarak dekat.

"Kalau dari Jakarta kebanyakan sudah mulai yang namanya road trip. Menyetir sendiri sekitar 5-6 jam dalam sehari," kata Anton dalam diskusi virtual bertajuk "Menerapkan Protokol Kesehatan Menjelang Liburan Akhir Tahun" Selasa (15/12/2020).

Kedua, masyarakat bisa pergi ke tempat-tempat atau obyek wisata yang luas dan memiliki ruang terbuka, sehingga menyebabkan sirkulasi udara terjaga.

Sebagai contoh, Anton menyebut pantai dan gunung dapat menjadi pilihannya.

Tempat-tempat ini dinilai cocok untuk pilihan liburan di masa pandemi karena tempatnya yang luas yang berpotensi tidak menimbulkan kerumunan.

Selain ke gunung dan pantai, Anton juga menyarankan masyarakat bisa mengisi liburan dengan pergi ke museum.

"Meski saat ini banyak keluhan dari museum mendadak sepi. Walaupun sudah terapkan protokol kesehatan. Menurut saya, tidak perlu takut, cuma ya kita hindari kalau ada kerumunan. Biasanya kalau di ruangan itu tidak ada kerumunan ya cukup aman," kata dia.

Apabila masih takut untuk ke museum, Anton memiliki cara lain yang dapat dilakukan masyarakat atau wisatawan.

Ia mengatakan, masyarakat bisa pergi ke museum pada waktu awal buka operasionalnya.

"Buka pukul 09.00, ya kita datang 08.30. Coba menjadi yang pertama datang ke tempat itu. Dan cepat-cepat lagi keluar," ucap dia.

https://nasional.kompas.com/read/2020/12/15/17400111/pengusaha-travel-sarankan-masyarakat-libur-akhir-tahun-ke-tempat-tempat-ini

Terkini Lainnya

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 MiliarĀ 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 MiliarĀ 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke