Pemerintah UEA telah mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin yang dikembangkan perusahaan farmasi asal China, yaitu Sinopharm.
Husin mengatakan, tidak ada efek samping yang ia rasakan setelah disuntik vaksin Covid-19.
"Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada yang berbeda pada diri saya atau kesehatan saya. Semua berjalan lancar, termasuk istri saya juga. Lalu, teman-teman di KBRI kami tanya, sebagian besar oke," kata Husin dalam konferensi pers daring, Senin (14/12/2020).
Ia mengaku mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19. Dosis kedua diberikan pada 23 November 2020.
Husin menyebut, alasan Pemerintah UEA memberikan vaksin bagi pejabat KBRI yaitu karena banyak berinteraksi dengan masyarakat lokal, seperti dalam pengurusan visa.
"Itu alasan kami memohon kepada mereka (Pemerintah UEA) diberikan vaksin karena banyak interaksi dengan masyarakat. Tentu apa yang dilakukan UEA terhadap KBRI, kami sampaikan tidak semua negara mendapatkan fasilitas ini," ujar dia.
Kendati begitu, Husin mengatakan, para pejabat KBRI yang telah disuntik vaksin Covid-19 harus tetap mengikuti protokol kesehatan sebagaimana ketentuan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Dia menegaskan, belum ada pengumuman resmi dari Pemerintah UEA bahwa masyarakat sudah bisa meninggalkan protokol kesehatan.
"Sampai sekarang ketentuannya seperti itu. Lalu, dalam satu atau dua hari ini akan ada tes untuk melihat hasil kemanjuran vaksin," ucap dia.
Ia pun mengatakan, warga UEA begitu antusias dengan vaksinasi Covid-19.
Menurut Husin, banyak warga menganggap vaksin memberikan kontribusi besar untuk membuat kehidupan mereka kembali normal.
Abu Dhabi akan kembali dibuka untuk warga asing pada 24 Desember.
"Pemerintah UEA pada 24 Desember, sehari sebelum Natal, akan membuka Abu Dhabi seperti sedia kala," kata Husni.
https://nasional.kompas.com/read/2020/12/14/13151781/cerita-dubes-ri-di-uea-ikut-disuntik-vaksin-covid-19