Untuk itu, ia meminta tak ada pihak yang meremehkan keberadaan virus corona.
"Sudah tidak terhitung pejabat kita yang terpapar Covid-19, bahkan meninggal dunia. Oleh karenanya sekali lagi, jangan anggap enteng," kata Doni dalam rapat koordinasi Satgas Covid-19 secara daring, Minggu (13/12/2020) malam.
"Covid-19 ini ibarat malaikat pencabut nyawa, silent killer, bisa membunuh siapa saja tanpa kecuali," tuturnya.
Doni juga mengingatkan individu dengan komorbid atau yang memiliki penyakit penyerta untuk lebih berhati-hati.
Pasalnya, data menunjukkan bahwa angka kematian Covid-19 cenderung lebih tinggi pada pasien yang memiliki komorbid.
Ia meminta para pemangku kebijakan mulai dari pimpinan perusahaan, instansi, hingga ketua RT dan RW untuk mengingatkan warga yang memiliki penyakit penyerta agar berhati-hati dan betul-betul menghindari kerumunan.
Protokol kesehatan pencegahan Covid-19, kata Doni, harus diterapkan dalam setiap kesempatan, bahkan di dalam rumah.
"Di rumah pun kita tidak terjamin untuk tidak terpapar Covid apabila ada di antara keluarga kita ada yang bekerja di luar," ujarnya.
Doni menyebutkan, belakangan kasus Covid-19 semakin meningkat. Bahkan, kasus aktif virus corona naik hingga 4 persen dalam satu bulan terakhir.
"Padahal sebulan yang lalu kasus aktif kita pernah jadi 11 persen. Hari ini naik menjad 15,08 persen, tercatat 93.165 orang," ujarnya.
Walaupun angka kesembuhan relatif tinggi, kata Doni, persentase pasien yang sembuh mengalami penurunan.
Oleh karenanya, dengan adanya situasi ini, Doni meminta seluruh pihak bekerja sama untuk menekan angka penularan.
"Sekali lagi semua risiko yang akan terjadi harus diperhitungkan," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/12/14/10401061/doni-monardo-covid-19-silent-killer-tak-terhitung-pejabat-yang-meninggal