Menurutnya, kepatuhan terhadap protokol kesehatan seperti 3M, menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan, merupakan pendapat ahli yang harus diyakini.
"Para kaum ahli mengajarkan kepada kita 3M. Kita memakai masker bukan takut, tapi kita cerdas menyikapi hidup. Kita pakai masker ini enggak boleh berpendapat, ini ngerepotin, melainkan kita percaya takdir sedang kita hadapi adanya virus," ujar Dutavira dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (10/12/2020).
Dalam menekan laju penyebaran Covid-19 ini, kata Dutavira, pemerintah sudah berupaya menjaga keselamatan masyarakat.
Untuk itu, ia mengingatkan, bahwa sudah seharusnya masyarakat mendukung langkah pemerintah dalam memutus mata rantai penularan virus corona dengan cara menjaga imun.
"Kalau kita setres, ketakutan, marah-marah, jenuh, bosan, itu menimbulkan imun kita menurun," katanya.
Ia mengatakan, bahwa ilmu pengetahuan telah memberitahukan jika kegembiraan dalam hati dan pikiran akan membangkitkan hormon.
Dalam membangkitkan hormon itu, juga bisa diwujudkan dengan meneguhkan keyakinan agama.
"Wujudnya kita tekunin keyakinan agama kita, biarlah kita tertidur dalam doa sehingga dengan demikian rohani kita bisa istirahat," imbuhnya.
Hingga Kamis (10/12/2020), kasus Covid-19 mencapai 598.933 kasus. Kemudian pasien sembuh sebanyak 491.975 orang dan kasus meninggal dunia 18.336 orang.
https://nasional.kompas.com/read/2020/12/10/17295661/tokoh-budha-pakai-masker-cara-cerdas-sikapi-hidup