Salin Artikel

Klaim Satgas, Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Lebih Rendah Dibandingkan Global

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengklaim, angka kasus aktif Covid-19 di Indonesia saat ini lebih rendah dari kasus aktif global.

"Kasus aktif di Indonesia saat ini berada pada posisi 14,46 persen atau selisih 14,07 persen lebih kecil dari kasus aktif global yang berada pada angka 28,53 persen," kata Doni dalam konferensi pers online bertajuk "Tindak Lanjut Kedatangan Vaksin Covid-19" Senin (7/12/2020).

Sementara itu, lanjut dia, untuk laju angka kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia mencapai 82,45 persen.

Menurut pemaparannya, angka ini lebih tinggi 13,27 persen dari angka kesembuhan global yaitu 69,18 persen.

"Akibat terjadinya lonjakan kasus di hampir semua negara di Eropa dan Amerika Serikat," ujarnya.

Doni berpendapat, prestasi yang diraih Indonesia dibandingkan kasus global, sebenarnya menurun.

Pasalnya, kata dia, angka kasus aktif naik 2,29 persen dalam satu bulan terakhir di Indonesia. Selain itu, angka kesembuhan juga diungkap Doni menurun 2,05 persen.

"Ini karena pasca libur panjang akhir Oktober dan juga adanya sejumlah aktivitas kerumunan yang diselenggarakan pada awal dan pertengahan November tanpa memperhatikan protokol kesehatan," terangnya.

Doni menekankan, kasus aktif yang naik dan angka kesembuhan turun itu disebabkan masyarakat yang masih tak bisa menjaga jarak.

Padahal, kata dia, Indonesia pada Desember akan melaksanakan beberapa agenda nasional yang berpotensi meningkatkan sejumlah kasus.

"Pertama adalah pelaksanaan Pilkada yang mana pada 9 Desember 2020. Selanjutnya dengan tahapan penghitungan dan rekapitulasi suara sampai proses penyelesaian sengketa di Mahkamah Konstitusi yang terjadwal hingga 26 Desember 2020," jelasnya.

Oleh karena itu, Doni mengajak semua pihak, khususnya para kepala daerah agar betul-betul menyelenggarakan Pilkada sesuai dengan peraturan yang telah dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ia juga menekankan, bagi daerah yang tidak mampu menyelenggarakan ketentuan tersebut, hendaknya ada upaya-upaya pencegahan sejak awal.

"Jangan sampai telah terjadi kerumunan baru dibubarkan. Oleh karena itu pendeteksian dengan seluruh perangkat yang ada, baik secara fisik, maupun visual dengan menggunakan teknologi diharapkan bisa membantu mengurangi terjadinya kerumunan. Dan dilakukan upaya pencegahan sebelum terjadi," harap Doni.

https://nasional.kompas.com/read/2020/12/07/20460811/klaim-satgas-kasus-aktif-covid-19-di-indonesia-lebih-rendah-dibandingkan

Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 MiliarĀ 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 MiliarĀ 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke