Menurut dia, saat ini masih ada gap besar antara negara Muslim kaya dan negara Muslim miskin.
"Kita banyak bicara tentang ukhuwah Islamiyah, tapi kenyataannya masih ada gap besar antara negara muslim kaya dan negara muslim miskin," ujar Fachrul dalam pembukaan konferensi internasional dan rapat tahunan Forum Zakat Dunia Tahun 2020 secara virtual, Senin (30/11/2020).
"Melalui Forum Zakat Dunia, masalah kesetaraan dan juga kesenjangan yang besar antar negara muslim dapat diatasi dan diminimalkan," kata Fachrul Razi.
Menurut Fachrul, seharusnya kekuatan zakat dapat menjangkau dan mendekatkan umat manusia dalam satu formasi ukhuwah dan tawaun.
Ia menilai, Forum Zakat Dunia memiliki banyak manfaat terutama untuk membuka pemikiran, pengetahuan, berbagi, serta memberikan dukungan, dan motivasi antarnegara.
Utamanya, tentang hakikat dan fungsi zakat sebagai bagian dari agama, pembinaan, perlindungan harkat serta martabat manusia.
Terlebih, saat ini seluruh dunia sedang kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Bagi kita sebagai seorang Muslim zakat adalah kewajiban yang harus diperhatikan seperti saling menafkahi keuntungan zakat. Sejalan dengan zakat harus profesional, amanah, akuntabel," kata dia.
Selain itu, kata dia, zakat juga dapat ditransfer dalam produktivitas untuk orang lain dan umat utamanya untuk meningkatkan potensi nilai-nilai zakat.
Oleh karena itu, pemerintah pun berharap organisasi yang mengelola zakat, para aktivis zakat tetap melanjutkan agenda dan kolaborasi strategis mengenai isu zakat untuk memaksimalkan kesadaran serta manfaat zakat bagi umat.
"Pemerintah Indonesia sudah mengakomodasi potensi dan aturan zakat dalam masterplan ekonomi syariah finance Indonesia. Apalagi Indonesia sudah memiliki fasilitas zakat pokok oleh bank sentral zakat dari berbagai negara," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/11/30/18563311/menag-harap-forum-zakat-dunia-bantu-selesaikan-ketimpangan-antar-negara