Gelar pahlawan nasional tersebut diterima secara simbolis oleh ahli warisnya.
Sosok Sultan Baabullah dikenal sebagai orang yang berjasa mengusir Portugis kala menjajah Nusantara.
Sultan Baabullah lahir pada 10 Februari 1528. Ia merupakan putra dari Raja Ternate Sultan Khairun.
Di usia yang sangat muda, ia dipercaya mengemban jabatan Kapita Laut, sebuah jabatan militer tertinggi dalam struktur Kerajaan Ternate.
Malang melintang di dunia militer kerajaan dan turut serta dalam peperangan melawan Portugis, ia pun akhirnya diangkat sebagai Sultan Ternate menggantikan sang ayah.
Ketika itu, ayahnya dibunuh atas perintah Gubernur Portugis di Maluku Diego Lopez de Masquita.
Sultan Khairun dibunuh saat hendak menghadiri perjamuan damai yang diprakarsai de Masquita.
Namun, ternyata perjamuan tersebut adalah tipuan. Setibanya di markas Portugis, Sultan Khairun dibunuh atas perintah de Masquita.
Sultan Baabullah lalu ditahbiskan menjadi Sultan Ternate menggantikan sang ayah, sekaligus menyusun rencana mengusir Portugis dari Maluku.
Benteng–benteng Portugis di Ternate, yakni Tolucco, Santo Lucia, dan Santo Pedro kemudian jatuh dalam waktu singkat dan hanya menyisakan Benteng Sao Paulo yang merupakan kediaman de Mesquita.
Atas perintah Baabullah, pasukan Ternate mengepung Benteng Sao Paulo dan memutuskan hubungannya dengan dunia luar. Suplai makanan dibatasi hanya sekedar agar penghuni benteng dapat bertahan.
Hingga akhirnya Portugis menyerah lantaran tak kuat lagi menahan penderitaan ketika diboikot segala kebutuhannya di dalam benteng.
Sultan Baabullah kemudian mengobarkan perang soya-soya (pembebasan negeri) dengan mengusir tentara Portugis di seluruh penjuru Maluku.
Dengan demikian, saat itu, kemenangan rakyat Ternate ini adalah kemenangan pertama rakyat Nusantara atas kekuatan Barat.
https://nasional.kompas.com/read/2020/11/10/14082601/profil-sultan-baabullah-pahlawan-nasional-dari-maluku-utara