Salin Artikel

Pengamat Khawatirkan Masyumi Reborn Hanya Jadi Sebatas LSM jika...

Tokoh tersebut, imbuh dia, harus memiliki elektabilitas yang kuat, bukan hanya memiliki kemampuan bersuara lantang.

"Kalau tokoh yang bisa melawan rezim, berteriak, dan sebagainya, tapi dia sendiri elektabilitasnya tidak lebih baik ya ngapain? Masyumi akan lebih cocok menjadi LSM kalau seperti itu. Ya dianggap sebagai juru oposisi luar sistem saja," kata Yunarto saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/11/2020).

Oleh sebab itu, lanjutnya, Masyumi Reborn harus bisa memilih tokoh yang memiliki magnet elektoral, yang juga siap dicalonkan pada Pemilihan Presiden 2024. Dengan demikian, elektabilitas Masyumi pun berpotensi terdongkrak.

Seperti halnya, Yunarto mencontohkan, langkah yang dilakukan Partai Demokrat pada Pemilu 2004.

"Sama seperti dulu Demokrat baru didirikan 2004 pun langsung naik dan dapat 7,45 persen. Jadi faktor tokoh itu penting," ujarnya.

Selain itu, ia juga mengatakan, Masyumi Reborn harus bisa membawa isu yang tidak primordial saja.

Masyumi Reborn, kata dia, bisa menerjemahkan isu, misalnya kemiskinan, kedaulatan, dan konteks kesejahteraan umat dalam konteks pemberlakuan ekonomi syariah misalnya.

"Nah, itu yang menurut saya bisa jadi amunisi yang lebih mengakar di masyarakat dan enggak sebatas ideologi ini dijadikan isu saja pada saat deklarasi," imbuh dia.

Diberitakan, bertepatan dengan tasyakuran hari ulang tahun ke-75 Partai Masyumi, sejumlah tokoh islam mendeklarasikan Masyumi Reborn pada Sabtu (7/11/2020).

Deklarasi ini dilangsungkan secara virtual dan dihadiri sejumlah tokoh Islam, di antaranya Ketua Persiapan Pendirian Partai Islam Ideologis (Masyumi Reborn) Masri Sitanggang, mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua, dan deklarator Partai Ummat Amien Rais.

Adapun kegiatan deklarasi ditandai dengan pembacaan naskah deklarasi oleh Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Partai Islam Ideologis (BPU-PPII), A Cholil Ridwan.

"Kami yang bertanda tangan di bawah ini, mendeklarasikan kembali aktifnya Partai Politik Islam Indonesia yang dinamakan Masyumi," kata Cholil dalam deklarasi yang disiarkan secara virtual, Sabtu.

https://nasional.kompas.com/read/2020/11/09/13415041/pengamat-khawatirkan-masyumi-reborn-hanya-jadi-sebatas-lsm-jika

Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke