Salin Artikel

400.483 Kasus Covid-19 di Indonesia, Masyarakat Diminta Patuhi Protokol Kesehatan

JAKARTA, KOMPAS.com - Penularan virus corona masih terus terjadi di tengah masyarakat. Hal ini menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah hingga Rabu (28/10/2020).

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, ada penambahan 4.029 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia kini berjumlah 400.483 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Sebanyak 4.029 kasus baru diketahui setelah pemerintah memeriksa 40.572 spesimen dalam sehari. Pada periode itu juga ada 27.344 orang yang diambil sampelnya untuk pemeriksaan spesimen.

Sejauh ini, pemerintah sudah memeriksa 4.429.576 spesimen terhadap 2.805.313 orang yang diambil sampelnya. Sebagai catatan, satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.

Selain itu, kasus Covid-19 sudah tercatat di semua provinsi di Indonesia. Secara rinci, ada 502 kabupaten/kota dari 34 provinsi yang terdampak penularan virus corona.

Dengan kata lain sudah lebih dari 97 persen wilayah di Indonesia yang terdampak pandemi.

Pasien sembuh dan meninggal dunia

Meski jumlah kasus terus bertambah, Satgas Penanganan Covid-19 juga mengungkapkan data yang memperlihatkan harapan dengan banyaknya pasien sembuh. Dalam sehari, ada penambahan 3.545 pasien Covid-19 yang kini dianggap tidak lagi terinfeksi virus corona.

Mereka dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang sembuh sejak awal pandemi berjumlah 325.793 orang.

Namun, kabar duka pun masih melanda dengan bertambahnya pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Pada periode 27-28 Oktober 2020, ada 100 pasien Covid-19 yang tutup usia.

Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia kini mencapai 13.612 orang.

Dengan sejumlah data tersebut, maka kasus aktif Covid-19 di Indonesia saat ini berjumlah 61.078 orang, baik itu dalam perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Selain kasus positif, saat ini juga terdapat 169.833 orang yang berstatus suspek Covid-19.

Masyarakat masih abai protokol kesehatan

Melihat jumlah kasus Covid-19 yang mencapai 400.000, ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, penambahan kasus tersebut menandakan masih ada masyarakat yang abai dalam penerapan protokol kesehatan.

"Karena masyarakat ada yang abai. Kalau yang pakai protokol kesehatan lebih banyak (penambahannya) akan (turun) menjadi 3.000," kata Miko kepada Kompas.com, Rabu (28/10/2020).

"Kalau yang abai protokolnya lebih banyak (penambahannya) menjadi 4.000, itu normal masyarakat kita," lanjut dia.

Miko menduga, masyarakat yang abai dengan protokol kesehatan ini tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Oleh karena itu, ia mengimbau semua masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan sehingga penularan dapat ditekan.

"Harusnya masyarakat kita ditingkatkan protokol kesehatannya, dengan 4.000 ini kemungkinan bulan Desember akan menjadi 500.000 (akumulasi) kasusnya," ujar dia.

Pandemi tak kenal libur

Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat bahwa pandemi Covid-19 tidak mengenal kata libur.

Hal itu disampaikannya untuk mengingatkan semua pihak agar mewaspadai potensi klaster penularan Covid-19 setelah libur panjang ini.

"Ingat, pandemi tak mengenal kata libur," ujar Wiku dikutip dari siaran pers di laman resmi covid19.go.id, Rabu (28/10/2020).

"Kami pun meminta kesiapsiagaan seluruh daerah destinasi wisata untuk mengantisipasi terjadinya klaster libur panjang," kata dia.

Selain itu, Wiku meminta pemerintah daerah dan masyarakat bekerja sama agar tidak muncul kasus baru. Kemudian, meningkatkan perawatan Covid-19 supaya seluruh pasien bisa sembuh.

Wiku juga mengingatkan lima besar provinsi yang mengalami lonjakan penambahan kasus Covid-19 tertinggi. Kelimanya yakni Jawa Barat (naik 627 kasus), Banten (naik 345 kasus), Kepulauan Riau (naik 238 kasus), Riau naik (234 kasus), dan Jawa Tengah (naik 184 kasus).

"Kami melihat tren dari yang sebelumnya membaik, tetapi daerah ini menjadi lengah. Kami mohon perhatiannya bagi daerah-daerah yang masih masuk lima besar agar melakukan evaluasi protokol kesehatan di masyarakatnya," ucap Wiku.

Selain itu, Wiku mengungkapkan adanya kenaikan kasus kematian mingguan di sejumlah daerah. Pekan ini terjadi peningkatan sebesar 18 persen pada penambahan kematian mingguan.

"Provinsi Jawa Tengah masih bertahan di lima besar kematian tertinggi seperti pekan sebelumnya. Jawa Barat naik 89 kematian, Sumatera Barat naik 22 kematian, Jawa Tengah naik 16 kematian, Kepulauan Riau naik 10 kematian, dan NTB naik 7 kematian," ujar Wiku.

Sementara itu, Banten, Aceh, DKI Jakarta, dan Sumatera Utara yang pekan sebelumnya berada di lima besar provinsi dengan angka kenaikan kematian tertinggi telah berhasil menekan angka kematian pada pekan ini sehinga keluar dari lima besar.

https://nasional.kompas.com/read/2020/10/29/07070361/400483-kasus-covid-19-di-indonesia-masyarakat-diminta-patuhi-protokol

Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke