Salin Artikel

Epidemiolog: Adanya Jeda Tes Sebabkan Penanganan Covid-19 Belum Berhasil

Hal ini karena ada jeda tes Covid-19 yang menyebabkan data kasus-kasus positif belum dapat disampaikan secara real time.

"Jadi seluruh Indonesia itu ada keterlambatan sejak gejala, ada jeda. Lalu mau diambil swab-nya itu baru diambil mungkin hari ketiga, mungkin hari keempat," ujar Pandu saat memberikan materi pada acara peluncuran Gerakan Sejuta Tes untuk Indonesia yang digelar secara daring, Rabu (28/10/2020).

"Dari (pengambilan) swab nanti diperiksa, karena kapasitas testing PCR kita masih terbatas, itu jedanya panjang lagi. Dari hasil laboratorium sampai laporan itu ada jeda lagi. Jadi ada tiga jeda," lanjut Pandu.

Tak hanya itu, kapasitas tes swab antardaerah pun berbeda-beda.

Sehingga, meski ada satu daerah misalnya DKI Jakarta yang sudah mampu melakukan tes swab dalam jumlah besar, daerah lain belum tentu kondisinya serupa.

"Kita lihat juga jumlah kapasitas tes kita sudah tinggi tapi bervariasi. Pasti ada masalah di dalam testing dengan PCR," ungkap Pandu.

"Itu masalah testing sehingga kita di hari ini, sekarang ada 900 kasus, 500 kasus, berapa hari. Itu bukan kasus hari ini, itu kasus beberapa hari yang lalu karena kapasitas testing kita itu bervariasi," lanjut dia.

Dengan adanya jeda tes, kata Pandu, pelacakan atau tracing Covid-19 pun juga mengalami jeda.

Padahal, jeda tes bisa saja selama lima hari sampai sepekan baru ditetapkan hasilnya.

Pandu menyebut, kondisi seperti itu sudah terlambat dan tidak efektif.

"Yang namanya surveilans sebagai kunci dasar mengendalikan pandemi itu mengapa tidak optimal di Indonesia karena ada jeda tes. Lalu jeda antara tes dan pelacakan itu cukup panjang. Sehingga orang itu sudah menularkan ke banyak orang sebelum diisolasi," papar Pandu.

"Jadi diisolasi dua pekan sudah tidak bermanfaat lagi karena sebenarnya mereka sudah menularkan dengan jumlah yang cukup banyak. Jadi ini belum dibahas serius masalah keterlambatan ini," lanjut dia.

Pandu mengungkapkan, pihaknya telah melakukan advokasi soal jeda tes ini dengan pemerintah maupun pihak terkait.

"Karena saya melakukan analisis, kenapa kok sampai sekarang kita masih belum berhasil," tambah Pandu.

Sementara itu, pemerintah terus melaporkan adanya penambahan kasus positif Covid-19 secara harian.

Pada Selasa (27/10/2020), kasus positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 396.454.

Jumlah tersebut didapatkan setelah ada penambahan sebanyak 3.520 kasus dalam 24 jam terakhir.

Dari total jumlah tersebut, ada 60.694 kasus aktif atau 15,3 persen dari yang terkonfirmasi positif.

https://nasional.kompas.com/read/2020/10/28/14274571/epidemiolog-adanya-jeda-tes-sebabkan-penanganan-covid-19-belum-berhasil

Terkini Lainnya

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke