Ia pun menyarankan masyarakat untuk memanfaatkan masa liburan dengan beristirahat di rumah.
"Karena masih dalam suasana pandemi Covid-19 sebaiknya kita tetap berhati-hati," kata Mu'ti kepada Kompas.com, Selasa (27/10/2020).
"Tidak perlu ke luar rumah dan berada di tempat keramaian jika tidak benar-benar mendesak dan sangat diperlukan," ujar dia.
Terkait perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada Kamis (29/10/2020), Mu'ti mengimbau umat Islam untuk tidak melakukan kegiatan seremonial.
Menurut Mu'ti, hal yang paling penting adalah meneladani sosok Nabi Muhammad SAW di kehidupan sehari-hari.
"Pribadi yang sangat kuat dari Nabi Muhammad adalah kesabaran dan keteguhan dalam mengemban misi risalah, menghadapi kesulitan, dan menyelesaikan berbagai persoalan," ucap Abdul Mu'ti.
Pemerintah menetapkan 28 dan 30 Oktober 2020 sebagai cuti bersama peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sesuai Surat Keputusan Presiden nomor 17 tahun 2020.
Sementara itu, tanggal 31 Oktober dan 1 November 2020 jatuh pada hari Sabtu dan Ahad yang merupakan libur akhir pekan.
Masyarakat yang hendak berlibur saat libur panjang bulan Oktober 2020 diminta menerapkan protokol kesehatan.
Hal ini diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Wishnutama Kusubandio.
Disiplin protokol kesehatan agar tidak terjadi kenaikan kasus Covid-19 karena libur panjang.
"Saya harapkan semua stakeholder dan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat yang ingin berlibur dapat melaksanakan protokol kesehatan dengan penuh kedisiplinan, penuh rasa kepedulian,” kata Wishnutama dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (20/10/2020).
https://nasional.kompas.com/read/2020/10/27/18130941/jelang-liburan-panjang-muhammadiyah-imbau-masyarakat-tak-ke-tempat-ramai