Salin Artikel

Wakil Ketua MPR: Jangan Ragukan Kesetiaan Warga Sumbar terhadap Pancasila

Dia menegaskan, kenyataannya banyak tokoh asal Minang yang terlibat aktif dalam upaya-upaya kemerdekaan.

"Misalnya saja, Moh Hatta, Moh Yamin dan KH Agus Salim. Ketiganya merupakan orang-orang asal Sumatera Barat yang terlibat aktif melahirkan dasar dan ideologi Pancasila," kata Hidayat dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (6/10/2020).

Pernyataan itu disampaikan Hidayat secara daring saat menjadi narasumber pada acara Sosialisasi Empat Pilar, kerja sama MPR RI dengan Yayasan Mutiara Quran Minangkabau (MQM).

Acara tersebut berlangsung di Aula Hotel Pagaruyung Kota Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, Senin (5/10/2020) dan turut dihadiri anggota MPR Fraksi PKS Sidi Hermanto Tanjung.

Menurut Hidayat, pihak-pihak yang meragukan kecintaan warga Minang terhadap Pancasila sebagai orang yang kurang membaca sejarah.

Karena itu, agar tidak menimbulkan keresahan baru, Wakil Ketua MPR mengajak mereka untuk mempelajari peran dan kiprah orang Minang dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

“Moh Yamin dan KH Agus Salim merupakan anggota Kelompok Sembilan yang diketuai Bung Karno dan menghasilkan Pancasila 22 Juni. Pancasila 22 Juni adalah hasil kompromi antara kelompok agamis dan nasionalis dalam menentukan dasar dan ideologi negara,” kata Hidayat Nur Wahid.

Sementara itu, Moh Hatta merupakan tokoh yang menerima keberatan masyarakat Indonesia Timur terkait bunyi sila pertama Pancasila 22 Juni atau yang biasa disebut Piagam Jakarta.

Bahkan, kata dia, Moh Hatta juga yang mengajak diskusi tokoh-tokoh Islam untuk membahas keberatan masyarakat Indonesia Timur.

Dari hasil diskusi itu, lahirlah Pancasila 18 Agustus yang dipakai hingga saat ini.

Selain itu, kata Hidayat, ada tokoh Minang yang berjasa mengembalikan NKRI seperti yang dicita-citakan Proklamasi 17 Agustus 1945. Dia adalah M Natsir, Ketua Fraksi Partai Masyumi DPR RIS.

Berkat Mosi Integral M Natsir yang disampaikan dihadapan sidang paripurna DPR RIS pada 3 April 1950, NKRI disepakati untuk kembali digunakan, menggantikan Republik Indonesia Serikat.

Adapun menjelang Pilkada serentak 9 Desember 2020, Hidayat mengingatkan, Indonesia menyatakan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 bukan untuk menyengsarakan rakyatnya.

Karena itu, Hidayat mengajak bangsa Indonesia untuk tidak menjual murah kedaulatan yang dimiliki.

"Jangan sampai hak suara milik masyarakat di tukar dengan sembako atau iming-iming uang lainnya. Pilihlah pemimpin terbaik, diantara calon-calon yang ada. Jangan menggadaikan kedaulatan kita kepada pemimpin yang tidak amanah, karena potensi kerugiannya sangat besar. Jadi jangan memubazirkan hak pilih yang dimiliki. Dan, jangan pula menimbulkan klaster Covid-19 di lingkungan kita,” kata Hidayat.

https://nasional.kompas.com/read/2020/10/06/17580891/wakil-ketua-mpr-jangan-ragukan-kesetiaan-warga-sumbar-terhadap-pancasila

Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke