Salin Artikel

Tak Bisa Prediksi Puncak Covid-19, Satgas: Semua Tergantung Masyarakat

Hal itu disebut bergantung kepada kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Kalau ditanya kapan angkanya akan tertinggi dan turun, semuanya tergantung kita sendiri," ujar Wiku dalam keterangan pers dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/10/2020).

"Angka tersebut akan turun saat perilaku masyarakat kompak menjalankan protokol kesehatan," lanjut dia.

Menurut Wiku, angka kasus Covid-19 di Indonesia bakalan terus meningkat atau stagnan apabila tak ada perubahan perilaku masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan.

Hal ini termasuk adanya masyarakat yang masih tidak percaya dengan Covid-19.

Wiku menyarankan masyarakat yang menganggap Covid-19 konspirasi untuk mengikuti perkembangan berita di dunia melalui radio, televisi atau internet.

"Ini bukan hoaks, ini adalah kenyataan. Tidak ada orang yang kebal terhadap penyakit ini. Mohon memahami kondisinya, jalankan protokol kesehatan," kata Wiku.

Wiku kembali mengingatkan masyarakat bahwa potensi penularan Covid-19 dapat ditekan dengan menerapkan protokol 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak serta mencuci tangan secara rutin.

Mengutip sejumlah penelitian, Wiku menyebut risiko penularan bisa ditekan hingga 35 persen apabila seseorang rutin mencuci tangan, 45 persen apabila mengenakan masker kain, 70 persen apabila memakai masker medis, dan 85 persen apabila menjaga jarak minimal satu meter.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat tidak bosan untuk menerapkan protokol kesehatan itu.

"Apabila kita lengah lagi, angka akan naik lagi, Jadi angka ini tergantung dari kita masyarakat sendiri. Mari kita perangi Covid-19 ini dengan baik dan kita bisa menekan kasus terus menerus tanpa lengah sehari pun," kata dia.

Adapun, kasus positif Covid-19 di Tanah Air kembali bertambah sebanyak 4.174, Kamis (1/10/2020) ini. Sehingga, kini total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 291.182.

Dari jumlah tersebut, 218.487 orang dinyatakan sembuh, sementara 10.856 lainnya meninggal dunia.

https://nasional.kompas.com/read/2020/10/01/20342161/tak-bisa-prediksi-puncak-covid-19-satgas-semua-tergantung-masyarakat

Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke