Salin Artikel

[POPULER NASIONAL] Ahok Diminta Benahi Internal Pertamina | Penambahan Kasus Harian Covid-19 Nyaris Tembus 4.000 Orang

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, diminta untuk fokus membenahi persoalan internal perusahaan migas pelat merah itu.

Hal itu disampaikan oleh Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam sebuah diskusi, Minggu (20/9/2020).

Menurut dia, Menteri BUMN Erick Thohir telah memanggil Ahok usai mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengkritik direksi Pertamina.

Sementara itu, data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan, total kasus positif di Indonesia mencapai 244.676 orang.

Akumulasi kasus itu bertambah setelah dalam sehari terjadi penambahan kasus sebanyak 3.989 orang.

Berikut berita yang paling banyak dibaca di Kompas.com, kemarin, selengkapnya:

1. Erick Thohir minta Ahok fokus benahi internal Pertamina

Arya menuturkan, sebagai bagian dari sistem perusahaan itu, Erick meminta Ahok agar membenahi persoalan internal perusahaan tersebut.

Sebagai komisaris utama, imbuh dia, Ahok memiliki wewenang untuk membenahi persoalan yang ada.

"Dan beliau pengawas di situ. Dan beliau punya hak untuk memanggil rapat semua direksi. Jadi kalau dia merasa ada yang tidak benar, harus dibenarkan. Komut kan tugasnya itu," ucap Arya.

Selengkapnya di sini

2. Kasus harian Covid-19 kembali bertambah nyaris 4.000 orang

Melansir dari laman Covid19.go.id, tercatat ada 2.977 pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh pada periode yang sama.

Penambahan itu mengakibatkan akumulasi pasien sembuh mencapai 177.327 orang.

Namun, masih ada kabar duka dengan dilaporkannya penambahan 105 pasien meninggal dunia. Penambahan itu mengakibatkan kematian akibat Covid-19 mencapai 9.553 orang sejak awal pandemi.

Selengkapnya di sini

https://nasional.kompas.com/read/2020/09/21/06363431/populer-nasional-ahok-diminta-benahi-internal-pertamina-penambahan-kasus

Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke