Salin Artikel

Ketua Satgas: Covid-19 ibarat Pencabut Nyawa bagi Kelompok Rentan

Adapun komorbid merupakan penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes mellitus, jantung, paru-paru, gangguan napas, ginjal, asma, dan kanker.

“Saya mengibaratkan Covid-19 ini seperti layaknya malaikat pencabut nyawa bagi kelompok rentan yaitu kelompok lansia dan pemilik komorbid, mereka yang punya penyakit bawaan tertentu,” ujar Doni dalam diskusi virtual bertajuk Arah Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19, Rabu (16/9/2020).

Doni mengatakan, Satgas memiliki data terkait tingginya penderita komorbid di beberapa wilayah di Indonesia. Penyakit bawaan yang paling banyak diidap yakni diabetes.

“Kita sudah punya data yang cukup banyak, selama 6 bulan terakhir ini, ada beberapa daerah yang kita amati komorbidnya itu mencapai 92 persen, dan peringkat pertama adalah diabetes yaitu di Jawa Timur,” ujar Doni.

“Beberapa daerah lain, komorbid yang tertinggi korbannya yakni hipertensi,” kata dia.

Namun, Doni mengatakan, banyak juga yang terpapar Covid-19 tetapi mereka bisa pulih.

Rata-rata mereka yang pulih yakni kelompok usia di bawah 40 tahun yang secara fisik sehat dan tidak punya komorbid.

“Nah jadi kalau kita lihat bahwa Covid-19 ini sangat mengancam bagi mereka yang punya risiko tinggi (pemilik komorbid), dan bagi masyarakat yang tidak punya resiko tinggi aman-aman saja, dan kita sudah buktikan ada ratusan ribu orang yang sekarang sudah pulih,” ucap Doni.

“Angka kesembuhan kita termasuk cukup bagus. Presentase 71, pernah di angka 72, sekarang menurun sedikit, dan kita sedang upayakan bertahan dan diatas rata-rata global,” kata dia.

Maknanya, kata Doni, ada kelompok yang bisa selamat dan ada kelompok yang punya risiko  tinggi.

“Nah sekarang bagaimana kita harus melakukan berbagai langkah untuk menyelamatkan masyarakat yang punya risiko tinggi, oleh karenanya strategi kami pertama adalah melindungi kelompok rentan,” ujar Doni. 

Kemudian, yang kedua yakni menekan kasus positif, meningkatkan kesembuhan, dan menurunkan angka kematian.

Kemudian yang ketiga, peningkatan testing dan treatment.

“Pertama testing kita sudah melampaui diatas 30.000 spesimen per hari, namun untuk standar WHO kita masih sedikit di bawah, dan diharapkan kita berada pada 38.000 pemeriksaan orang per hari berdasarkan ketentuan yang dikeluarkan oleh bahan kesehatan dunia,” ujar Doni.

Kemudian, untuk treatment, menurut Doni, beberapa hari terakhir sejumlah rumah sakit sudah terisi penuh tetapi masih bisa dikontrol pemerintah.

"Kita sedang berusaha bekerjasama dengan pemerintah DKI agar beban tersebut bisa dialihkan ke Rumah Sakit Wisma Atlet," ujar Doni.

https://nasional.kompas.com/read/2020/09/16/16461631/ketua-satgas-covid-19-ibarat-pencabut-nyawa-bagi-kelompok-rentan

Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke