Salin Artikel

Satgas: Zona Merah Covid-19 Turun 41,4 Persen dalam Sepekan

Per Minggu (13/9/2020) tercatat ada 41 kabupaten/kota yang masuk dalam zona merah, berkurang dari pekan sebelumnya sebanyak 70 daerah.

"Ini adalah kabar baik, artinya di Indonesia jumlah zona merahnya turun dari 70 menjadi 41 (kabupaten/kota)," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan pers dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/9/2020).

Zonasi ini disusun berdasarkan tiga indikator, yakni epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan.

Dari tiga indikator itu pemerintah menetapkan zonasi merah (risiko tinggi), oranye (risiko sedang), kuning (risiko rendah), dan hijau (tanpa kasus).

Daftar lengkap zonasi tiap daerah dapat dilihat di situs Covid19.go.id.

Kendati jumlah zona merah berkurang, zona oranye justru mengalami penambahan.

Jumlah daerah zona oranye naik dari 267 pada pekan pertama September menjadi 293 pada pekan kedua.

Penambahan jumlah daerah zona oranye disumbang oleh daerah yang turun status dari zona merah.

Selain itu, ada juga penambahan dari daerah yang naik dari zona kuning atau pun zona hijau.

"Maka dari itu, daerah yang masuk zona oranye mohon perhatikan agar pengendalian kasus dapat ditingkatkan terutama dari protokol kesehatan yang dijalankan masyarakat agar zonanya menjadi rendah dan tidak ada kasus baru," ujar Wiku.

Sementara itu jumlah daerah zona kuning juga mengalami penambahan dari 114 kabupaten/kota pada pekan pertama September menjadi 129 kabupaten/kota pada pekan kedua. Sebaliknya, jumlah daerah zona hijau berkurang.

Daerah yang tidak melaporkan kasus baru jumlahnya berkurang dari 38 kabupaten/kota menjadi 29.

Sedangkan jumlah daerah belum pernah terdampak berkurang dari 25 kabupaten/kota menjadi 22.

"Kami mohon daerah 22 kab kota (yang belum terdampak) dapat dipertahankan dengan menjalankan protokol kesehatan. Karena menjaga daerah ini tetap hijau adalah modal aktivitas ekonomi masyarakat," kata Wiku.

https://nasional.kompas.com/read/2020/09/15/19064861/satgas-zona-merah-covid-19-turun-414-persen-dalam-sepekan

Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke