Salin Artikel

Jubir Satgas Covid-19 Sebut Ada 3 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Rapat di Kantor

Setidaknya, ada tiga kesalahan yang kerap dilakukan masyarakat.

"Ternyata dalam melaksanakan rapat ini banyak yang salah kaprah. Pertama yang paling umum adalah saat mengobrol dengan rekan kerja tidak memakai masker," ujar Reisa dalam talkshow daring yang ditayangkan di saluran YouTube BNPB, Selasa (25/8/2020).

"Karena rekan kerja yang setiap hari bertemu, jadi merasa oh persahabatnnya dekat ya, maka saat mengobrol (dalam rapat) merasa tak perlu pakai masker," lanjutnya.

Kesalahan kedua, pelaksanaan rapat yang masih dilengkapi suguhan makanan dan minuman.

Yang mana, kata Reisa, suguhan itu diletakkan di tengah meja rapat.

"Semua peserta makan bersama, tangan memegang makanan atau minuman sambil mengobrol," ungkapnya.

Padahal, kondisi demikian sudah tidak diperbolehkan.

Selain membuat peserta rapat membuka masker, potensi tidak menjaga jarak dan berbicara tanpa menggunakan masker sangat mungkin terjadi.

Reisa menyarankan, jika rapat menyediakan konsumsi sebaiknya diberikan setelah rapat selesai.

Makanan dan minuman bisa dikemas dalam boks yang memungkinkan peserta rapat mengonsumsinya di meja kerja masing-masing.

Kesalahan ketiga, pada saat rapat orang yang berbicara atau melakukan persentasi justru membuka masker.

Penyebabnya, khawatir jika komunikasi yang disampaikan terhambat atau informasi yang dilontarkan kurang jelas.

"Nah ini berbahaya. Kembali lagi kita ingatkan, penularan ini kan dari droplets yang keluar dari mulut kita," tutur Reisa.

"Sehingga saat berada di tengah banyak orang, apalagi di ruangan tertutup harus tetap pakai masker. Fungsi masker adalah menahan droplets supaya tidak menyebar ke orang lain," tegasnya.

Sebelumnya, Reisa mengatakan, ada sejumlah protokol kesehatan yang harus diperhatikan saat melaksanakan rapat di kantor.

Menurut Reisa, protokol ini khusus untuk pelaksanaan rapat yang dilakukan secara temu fisik.

"Pertama, pastikan menggelar rapat di dalam ruangan yang benar-benar bisa digunakan untuk menjaga jarak," ujarnya pada Selasa.

Kedua, pelaksana rapat harus memastikan bahwa semua peserta rapat dalam kondisi sehat.

Ketiga, sebelum peserta rapat masuk ke dalam ruang rapat, wajib melakukan prosedur standar kebiasaan baru.

"Misalnya, mencuci tangan, selalu memakai masker," tutur Reisa.

Keempat, hindari kebiasaan menyediakan suguhan makanan dan minuman saat rapat.

Sebab, makanan atau minuman bisa membuat peserta rapat melepas masker mereka untuk makan dan minum.

"Padahal, memakai masker wajib dilakukan setiap saat, apalagi ketika pertemuan tertutup berlangsung," tegas Reisa.

Kelima, pelaksana rapat diminta melakukan cek ventilasi dan sirkulasi udara di ruang rapat.

Pastikan pula saat menggunakan pendingin ruangan atau kipas angin tidak mengarah ke peserta rapat.

"Keenam, pelaksanaan rapat sebaikmya dilakukan dalam waktu yang singlat atau maksimal 30 menit saja," kata Reisa.

"Jika diperlukan rapat dalam waktu lama, dapat dibagi (sesinya) dan diberi jarak (waktu) agar ruang rapat bisa disterilkan kembali lebih dulu," lanjutnya.

Selain itu, Reisa pun menekankan agar rapat-rapat yang masih bisa diselenggarakan secara virtual tetap dilaksanakan.

Namun, pastikan esensi rapat tidak berkurang meski digelar secara daring.

"Dengan melaksanakan protokol kesehatan yang tepat, upaya pencegahan Covid-19 dapat lebih maksimal. Adaptasikan kebiasaan baru ini dengan tepat agar kita tetap bisa produktif," tambahnya.

https://nasional.kompas.com/read/2020/08/25/12403541/jubir-satgas-covid-19-sebut-ada-3-kesalahan-yang-harus-dihindari-saat-rapat

Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke