Menurut Din Syamsuddin, kehadiran Zuhair hanya sebagai undangan dalam acara deklarasi KAMI.
"Banyak tamu undangan non deklarator yang diundang, baik dubes maupun pejabat seperti pimpinan MPR, dan lembaga negara lain, pimpinan ormas," kata Din kepada Kompas.com, Rabu (19/8/2020).
Din juga mengatakan, telah terjadi kesalahpahaman pada Duta Besar Palestina saat membaca undangan deklarasi yang telah disampaikan.
Sehingga, hal itu menyebabkan Zuhair mengira undangan tersebut untuk memperingati hari kemerdekaan.
"Rupanya ada kesalahpahaman. Beliau tidak baca saksama undangan, tapi begitu melihat nama saya, beliau langsung berniat hadir saja karena menganggap saya sahabat (sebagai Ketua Prakarsa Persahabatan Indonesia-Palestina)," ujar Din Syamsuddin.
Ia juga mengaku telah mengundang banyak dubes untuk hadir. Namun, sebagian dubes menjawab tidak bisa hadir atau tidak menjawab.
Din juga menegaskan undangan yang diberikan sudah jelas yakni terkait deklarasi KAMI.
"Bagi KAMI pengundangan dan kehadiran dubes negara asing pada acara ormas dan parpol merupakan suatu hal biasa dan sering terjadi," ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, Dubes Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun menghadiri acara deklarasi KAMI yang diinisiasi oleh Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.
Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia menjelaskan, kehadiran Zuhair atas undangan dari Din Syamsuddin.
"Klarifikasi tentang apa yang diberitakan media perihal Duta Besar Negara Palestina yang menghadiri undangan yang disampaikan oleh Bapak Din Syamsuddin, Ketua Persatuan Persahabatan Indonesia-Palestina," demikian bunyi keterangan resmi Kedutaan Besar Palestina, Rabu (19/8/2020).
Kedutaan Besar Palestina juga menjelaskan, Zuhair hadir karena mengira acara tersebut adalah peringatan HUT ke-75 RI.
Menurut Kedutaan Besar Palestina, kehadiran Zuhair juga hanya berlangsung selama lima menit saat menyanyikan lagu Indonesia Raya.
"Kami ingin menegaskan bahwa partisipasi kami berdasarkan pada pemahaman bahwa acara tersebut adalah acara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia dan bukan yang lainnya," lanjut keterangan resmi tersebut.
Kedutaan Besar Palestina sekaligus mengucapkan rasa terima kasihnya atas semua bantuan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo dan seluruh masyarakat Indonesia.
Mereka pun menegaskan Palestina bukan bagian dalam kegiatan politik Indonesia.
"Saya berharap semua orang mengerti bahwa kami bukan bagian dari dan tidak akan menjadi bagian dari kegiatan politik di Indonesia," jelas keterangan resmi Kedutaan Palestina.
https://nasional.kompas.com/read/2020/08/19/15133221/polemik-hadirnya-dubes-palestina-di-deklarasi-kami-ini-penjelasan-din