Salin Artikel

75 Tahun Indonesia Merdeka, Megawati Soroti Minimnya Perempuan di Politik

Hal itu disampaikan Megawati melalui video testimoni yang diputar menjelang Upacara HUT RI ke-75, yang disiarkan langsung di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (17/8/2020).

"Sebenarnya kalau saya melihat, para wanita Indonesia ini masih sangat kurang di dalam kiprahnya di dalam bidang politik," kata Megawati.

Ia menyebut, saat ini memang sudah banyak organisasi bagi perempuan Indonesia.

Namun hal tersebut belum mampu mendorong para perempuan terjun ke ranah politik.

"masih sangat kurang wanita-wanita yang berani terjun di bidang politik. Tentunya yang harus kita lihat kendalanya itu apa," kata politikus PDI-P ini.

Megawati menilai, hukum formal Indonesia saat ini sebenarnya memberikan peluang yang besar bagi perempuan untuk berkiprah di bidang politik.

Misalnya dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, disebutkan setiap warga negara mempunyai hak yang sama.

"Artinya tidak disebut laki atau perempuan di mata hukum. Jadi kita harusnya kaum perempuan kita menyadari hal itu," ujar dia.

Megawati meyakini kendala saat ini lebih besar datang dari tiap keluarga. Sebab, dalam banyak keluarga, perempuan diyakini hanya bekerja untuk anak dan suami.

Dalam peribahasa Jawa, kata dia, perempuan itu dikatakan konco wingking, artinya pelengkap rumah tangga seorang suami.

Peribahasa lain menyebutkan, surgo nunut, neroko katut. Artinya suami masuk surga, istri ikut, suami masuk neraka istri juga terbawa.

Namun ia menilai peribahasa itu sudah tidak sesuai dengan zaman saat ini.

"Sudah bukan zamannya lagi kaum perempuan berbunyi itu seperti apa yang tadi saya katakan peribahasa Jawa itu. Karena kenyataan di lapangan banyak sekali bapak dan ibu bekerja untuk membesarkan anak-anaknya," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2020/08/17/13465961/75-tahun-indonesia-merdeka-megawati-soroti-minimnya-perempuan-di-politik

Terkini Lainnya

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke