Salin Artikel

Batan Targetkan Pengembangan Sistem Pemantauan Zat Radioaktif Rampung 2022

KOMPAS.com – Kepala Pusat Pendayagunaan Informatika dan Kawasan Strategis Nuklir (PPIKSN) Roziq Himawan mengatakan, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) menargetkan pengembangan sistem pemantauan zat radioaktif selesai pada 2022.

“Pada 2021 akan dilakukan integrasi sistem pemantauan dengan sistem pengelolaan limbah radioaktif serta pemasangan satu unit portal monitor radiasi. Kemudian pada 2022 akan dilakukan pengintegrasian sistem pemantauan dengan sistem pengamanan Batan,” kata Roziq, seperti dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/8/2020).

Sebagai informasi, saat ini Batan memang sedang mengembangkan sistem pemantauan zat radioaktif terintegrasi.

Tahapan yang akan dilaksanakan pada tahun ini adalah pembenahan standar operasional prosedur, pengembangan sistem informasi untuk memantau portal monitor radiasi, dan pemasangan dua unit portal monitor radiasi.

Adapun tujuan dari hal tersebut adalah untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat atas keselamatan zat radioaktif yang digunakan atau dihasilkan di Batan, serta sebagai pembuktian kemampuan Batan dalam mengembangkan sistem.

“Pengembangan sistem ini sekaligus menjadi prototipe lapangan. Kalau berhasil beroperasi dalam waktu lama, sistem ini dapat diaplikasikan pada instalasi lain di Batan atau yang memiliki tugas dan tanggung jawab mengawasi pergerakan zat radioaktif,” kata Roziq.

Di sisi lain, pengembangan sistem pemantauan zat radioaktif oleh Batan juga dilakukan untuk memberi ketenangan dan kepastian kepada masyarakat, bahwa zat radioaktif di Kawasan Nuklir Serpong, Puspiptek, Tangerang Selatan dipantau secara ketat.

“Penemuan paparan radiasi lingkungan di atas ambang batas menjadi keprihatinan dan kekhawatiran banyak pihak,” kata Roziq.

Roziq menambahkan, sistem pemantauan yang baru akan mengintegrasikan sistem pemantauan, pengelolaan limbah radioaktif, dan pengamanan berbasis digital.

Jadi, lalu lintas zat radioaktif yang keluar masuk Kawasan Nuklir Serpong dapat dipantau lebih ketat dan database zat radioaktifnya dapat terdokumentasi dengan baik.

“Secara umum, perangkat keras dan lunak sistem pemantauan zat radioaktif di Kawasan Nuklir Serpong sudah tersedia. Namun, sistem ini bekerja secara terpisah dan belum didukung teknologi informasi yang andal,” kata Roziq.

Sayangnya, Pandemi Covid-19 yang sedang mewabah turut mempengaruhi proses pengembangan sistem pemantauan zat radioaktif yang sedang berjalan.

Pasalnya dalam menyelesaikan portal monitor radiasi, Batan melalui Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir (PRFN) harus mengimpor detektor yang merupakan komponen utama.

“Proses pengadaan menjadi terkendala karena keterbatasan transportasi internasional. Namun hambatan dari segi pengembangan dan pengintegrasian aplikasi sistem informasi relatif dapat diatasi dengan baik,” kata Roziq.

https://nasional.kompas.com/read/2020/08/12/16413091/batan-targetkan-pengembangan-sistem-pemantauan-zat-radioaktif-rampung-2022

Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke