Salin Artikel

BPBD Sebut Kota Medan Sumbang 75 Persen Angka Covid-19 di Sumatera Utara

Hal itu dikatakan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara Riandil Akhir Lubis melalui telekonferensi dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (5/8/2020).

"Kota Medan ini dari data kami di posko itu 75 persen menyumbang angka-angka covid untuk Sumatera Utara," kata Riandil.

Riandil menjelaskan, angka 75 persen itu tidak hanya kontribusi dalam kasus positif, tetapi juga termasuk kontribusi angka suspek, kematian dan kesembuhan Covid-19.

"Data semalam pukul lima sore angka kesembuhan dengan angka suspek itu hampir berimbang," ujar dia.

Menurut Riandil, kasus positif Covid-19 di Sumatera Utara juga semakin naik.

"Untuk update kasus Covid-19 di Sumatera Utara umumnya dan Kota Medan khususnya, itu memang semakin hari semakin naik," kata Riandil.

Ia mengatakan, kenaikan tersebut disebabkan oleh dua hal. Pertama adalah naiknya kontribusi rumah sakit swasta dalam pemeriksaan spesimen.

Menurut dia, awalnya memang banyak rumah sakit yang menolak melakukan pemeriksaan spesimen ataupun merawat pasien positif Covid-19, namun, saat ini sudah cukup banyak rumah sakit yang berkontribusi.

"Peran rumah sakit swasta untuk melakukan langkah-langkah pemeriksaan spesimen itu semakin tinggi," ujar dia.

Sedangkan penyebab kedua, yakni penambahan alat pemeriksaan Covid-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) ataupun rapid test.

"(Yang) dibeli swasta juga atau dibeli oleh pemerintah daerah," ucap Riandil.

Diketahui, jumlah pasien positif Covid-19 di Sumatera Utara hingga Selasa (4/8/2020) pukul 12.00 WIB ada sebanyak 4.261 orang.

https://nasional.kompas.com/read/2020/08/05/15593651/bpbd-sebut-kota-medan-sumbang-75-persen-angka-covid-19-di-sumatera-utara

Terkini Lainnya

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke