Salin Artikel

Jika Tak ke Kemenkeu, ke Mana Lulusan STAN Ditempatkan Setelah Lulus?

JAKARTA, KOMPAS.com - Para lulusan Politeknik Keuangan Negara STAN tidak akan lagi disalurkan ke Kementerian Keuangan untuk sementara waktu.

Sebab, Kementerian Keuangan menghentikan proses penjaringan pegawai baru di lingkungan Kementerian Keuangan mulai 2020 sampai 2024.

Kebijakan ini juga berlaku untuk proses penjaringan dari PKN STAN.

Dilansir dari Kontan.co.id, kebijakan tersebut berlaku bagi dua jenjang pendidikan yang terdapat di PKN STAN, yaitu Diploma I dan Diploma III STAN.

Para lulusan PKN STAN biasanya akan disalurkan ke Kemenkeu, seperti Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta Direktorat Jenderal Pajak, setelah lulus.

Namun, akibat moratorium tersebut, para lulusan STAN untuk sementara waktu tak akan ditempatkan di ketiga instansi itu.

Lantas, ke mana nantinya mereka akan ditempatkan?

Menurut informasi, para lulusan STAN akan disalurkan ke Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan kantor kepolisian seperti kantor Samsat.

Untuk diketahui, kuota mahasiswa baru PKN STAN pada 2019, dilansir dari laman resmi mereka, mencapai 3.000 orang. Mereka terbagi menjadi dua spesialisasi dengan enam jurusan.

Dari total kuota, yang dipersiapkan untuk calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kemenkeu sebanyak 2.462 orang.

Sedangkan sisanya akan disalurkan ke instansi pemerintah lainnya sebanyak 538 orang.

Hingga kini, belum ada tanggapan dari pihak Kemenkeu terkait hal ini.

Juru Bicara Kemenkeu Rahayu Puspasari yang dihubungi belum membalas pertanyaan yang disampaikan terkait rencana penyaluran para lulusan PKN STAN tersebut.

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Kenapa lulusan PKN STAN tak lagi diterima di Kemenkeu? Ini jawabannya..."

https://nasional.kompas.com/read/2020/07/10/13302581/jika-tak-ke-kemenkeu-ke-mana-lulusan-stan-ditempatkan-setelah-lulus

Terkini Lainnya

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke