Hal itu disampaikan Muhadjir saat peluncuran perlengkapan tes cepat yang diproduksi Indonesia lewat di bawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, melalui kanal Youtube Kemenko PMK, Kamis (9/7/2020).
"Perlu ada revolusi mental untuk kita bangga dengan produk dalam negeri. Kita mencintai produk dalam negeri sendiri dan kita bisa menggunakan secara penuh dengan percaya diri produk dalam negeri," kata Muhadjir.
Nantinya, produksi dan pengembangan perlengkapan tes cepat tersebut harus terus digenjot untuk memenuhi kebutuhan tes cepat masal di seluruh Indonesia.
Terlebih, Muhadjir mengatakan saat ini kebutuhan tes cepat sangat tinggi.
Pemerintah telah menyediakan sebuah gedung mangkrak di Bandung, Jawa Barat, yang dulunya akan digunakan untuk memproduksi vaksin flu burung untuk memproduksi perlengkapan tes cepat Covid-19.
Dengan semakin banyaknya perlengkapan tes cepat, maka akan memudahkan pengendalian Covid-19 di Indonesia.
"Dan kalau kita produksi dari dalam negeri, tingkat kompatibilitasnya lebih tinggi ketimbang dengan barang impor. Itulah keunggulan ketika kita menggunakan produk dalam negeri," lanjut Muhadjir.
Sebelumnya Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah menargetkan produksi alat tes cepat (rapid test) hingga dua juta unit.
Hal ini disampaikan Bambang, dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (24/6/2020).
"Kami sedang memproduksi (alat) rapid test dengan target sampai dua juta unit, sekarang sudah 100 ribu unit dan sudah mulai dipakai," kata Bambang.
Tujuan memproduksi lebih banyak alat rapid test ini untuk mengurangi impor.
"Ini untuk membantu Gugus Tugas melakukan rapid test di Indonesia dan mengurangi kebutuhan impor akan rapid test," ujar dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/09/17154531/menko-pmk-perlu-revolusi-mental-agar-bangga-dengan-produk-dalam-negeri