Salin Artikel

Kemendikbud: Akses Fasilitas Penunjang Pembelajaran Campuran Perlu Diperluas

Totok menyatakan, dalam agenda Kemendikbud ke depan, akses fasilitas penunjang pembelajaran campuran perlu diperluas.

"Akses pada penunjang pembelajaran campuran perlu diperluas. Selain kontribusi dari para pemangku kepentingan, sekolah didorong mengoptimalkan instrumen BOS," kata Totok dalam rapat bersama Komisi X DPR, Rabu (9/7/2020).

Berikutnya, ia mengatakan guru perlu melakukan asesmen diagnostik untuk memetakan variasi capaian pembelajaran dan tingkat tingkat kemampuan siswa.

Terutama, saat mempersiapkan transisi belajar dari rumah menuju pembelajaran normal di sekolah nanti.

"Hasil asesmen menjadi dasar pilihan strategi belajar yang diambil. Prioritas afirmasi perlu diberikan kepada kelompok yang paling rentan mengalami kehilangan pengalaman belajar," ujar Totok.

Sehubungan dengan itu, Totok mengatakan Kemendikbud tengah menyusun panduan dan instrumen asesmen, serta modul pembelajaran untuk digunakan para guru.

Ia menjelaskan, modul tersebut bertujuan untuk memudahkan siswa khususnya di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) agar tetap dapat mengikuti pelajaran dengan baik.

"Sedang mengembangkan modul pembelajaran. Ini dalam bentuk cetak. Juga modul ini untuk memudahkan anak-anak yang tidak terjangkau internet atau tidak mampu menjangkau internet yang kebanyakan dr 3T tadi agar bisa belajar lebih mudah dibandingkan membaca teks," terangnya.

Sementara itu, mengenai instrumen asesmen dapat dikembangkan guru sesuai dengan kondisi para siswa.

"Instrumen asesmen bukan sebagai asesmen massal seperti UN. Tapi asesmen ini jika ada guru yang menggunakan, silakan digunakan. Tapi guru boleh, bahkan didorong menggunakan asesmen yang dibangun sendiri, yang penting bisa memetakan ketimpangan belajar di antara anak-anaknya," kata Totok.

Selain itu, Totok mengatakan Kemendikbud berupaya agar kualitas interaksi orang tua dan guru atau sekolah terus ditingkatkan.

Menurutnya, bimbingan orang tua secara langsung bagi para siswa selama belajar dari rumah menjadi awal yang baik dalam optimalisasi kegiatan belajar.

"Interaksi orangtua hal yang bagus, saya kira perlu didorong jadi kebiasaan baru nanti. Kalau selama ini barangkali interaksi hanya untuk hal-hal administratif, perlu ditingkatkan untuk hal-hal yang substantif terkait optimalisasi proses belajar dan kesejahteraan psikologis atau well-being siswa," ujarnya.

Kendati demikian, Totok menyebutkan salah satu isu di ekosistem pendidikan akibat pandemi Covid-19 yaitu potensi putus sekolah.

Karena itu, lanjut Totok, Kemendikbud bekerja sama dengan pemerintah daerah memetakan potensi putus sekolah di masing-masing wilayah.

"Dikdasmen (Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah) nanti bersama pemerintah daerah melakukan pemetaan potensi putus sekolah, agar sedini mungkin membuat langkah-langkah untuk mencegahnya," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2020/07/09/16130551/kemendikbud-akses-fasilitas-penunjang-pembelajaran-campuran-perlu-diperluas

Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke