Salin Artikel

PPI Sulut Ungkap Kendala dalam Melaporkan Kasus terkait ABK Indonesia

Menurutnya, sejumlah persyaratan sulit dipenuhi mengingat kondisi para ABK yang berada di tengah laut.

"Contoh kalau kami laporkan ke pihak berwajib, bukti surat kuasanya mana, pengaduan tertulisnya mana, yang tanda tangan si korban mana," kata Anwar dalam diskusi daring, Rabu (10/6/2020).

"Apakah kita mau nunggu korban kalau dia hilang komunikasi di tengah laut?" lanjut dia.

Pihaknya kerap kali menerima informasi mengenai kasus yang menimpa ABK dari media sosial. Misalnya Facebook maupun WhatsApp.

Belum lagi kendala komunikasi yang kerap kali dialami ABK di tengah laut semakin menyulitkan pihaknya untuk memenuhi syarat tersebut.

"Apalagi mereka di tengah laut yang akses komunikasinya kadang lima menit bisa komunikasi, berjam-jam kita tunggu bahkan berhari-hari tidak ada lagi komunikasi," ujar dia.

Contoh lainnya, Anwar menuturkan, sejumlah ABK tak memiliki uang saat kejadian.
Akibatnya, mereka tidak dapat membeli kuota internet atau sim card agar dapat berkomunikasi.

Tak hanya di dalam negeri, kendala dalam hal komunikasi juga dialami dengan pihak KBRI di negara lain.

Menurutnya, pihaknya kesulitan menemukan nomor hotline sejumlah KBRI.

Anwar pun meminta Kementerian Luar negeri untuk mempublikasikan hotline tersebut.

"Supaya kita bisa sosialisasikan hotline ini ke kawan-kawan pelaut di seluruh Indonesia, baik niaga maupun kapal perikanan," ujar dia.

Soal hotline itu pun ditanggapi oleh Direktur Perlindungan WNI dan Bahan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu Judha Nugraha yang juga menjadi narasumber di diskusi tersebut.

Judha memastikan bahwa seluruh perwakilan Indonesia di negara lain memiliki hotline yang dapat diakses melalui aplikasi Safe Travel.

"Kalau ada akses internet dia akan langsung terhubung ke nomor hotline perwakilan kita yang terdekat," tutur Judha.

https://nasional.kompas.com/read/2020/06/10/19500671/ppi-sulut-ungkap-kendala-dalam-melaporkan-kasus-terkait-abk-indonesia

Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke