Salin Artikel

Kemendagri: Rp 9,1 Triliun Anggaran Pilkada 2020 Belum Cair

Sebagaimana kesepakatan yang tertuang dalam naskah perjanjian hibah daerah (NPHD), total anggaran pilkada untuk 270 daerah mencapai Rp 14,98 triliun.

Artinya, sebanyak Rp 9,1 triliun dana pilkada belum dicairkan.

"Dari angka Rp 14,98 triliun tersebut yang sudah ditransfer kepada penyelenggara itu kurang lebih sekitar Rp 5,8 triliun," kata Ardian dalam diskusi virtual yang digelar Rabu (10/6/2020).

"Artinya masih ada angka sekitar Rp 9,1 triliun yang blm ditransfer ke penyelenggara pilkada,"  ucap dia. 

Anggaran pilkada merupakan hasil kesepakatan NPHD antara pemerintah daerah bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada 2019 lalu.

Mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 54 Tahun 2019, anggaran tersebut dicairkan dalam tiga tahap.

Pencairan tahap pertama dilakukan 14 hari pasca penandatanganan NPHD. Besaran anggaran yang dicarikan paling sedikit 40 persen dari angka total.

Tahap kedua paling lambat dicairkan empat bulan sebelum hari pemungutan suara. Besarannya paling sedikit 50 persen dari total anggaran.

Sementara itu, tahap ketiga dicairkan paling lambat satu bulan sebelum hari pencoblosan, dengan besaran 10 persen dari anggaran total.

Dengan angka pencairan anggaran pilkada sebesar 40 persen saat ini, menurut Ardian, keuangan penyelenggara pilkada meski tercukupi hingga bulan Juli.

Namun, jika ternyata jumlah tersebut tak mencukupi, penyelenggara pilkada dapat mengajukan permohonan pencairan anggaran tahap kedua.

"Kami berharap teman-teman pelaksana pilkada, penyelenggara pilkada di daerah, baik itu KPU maupun Bawaslu daerah, termasuk unsur pengamanan yang ada di daerah segera mengajukan usulan kepada kepala daerah untuk pencairan tahap lanjutan," ujar Ardian.

Namun demikian, Ardian juga mengingatkan penyelenggara pilkada di daerah untuk segera melakukan restrukturisasi dan rasionalisasi anggaran pilkada.

Sebagaimana yang telah disampaikan Ketua KPU melalui surat edaran, jajaran KPU daerah diminta melakukan rasionalisasi alokasi anggaran akibat membengkaknya kebutuhan pilkada yang digelar di tengah pandemi Covid-19.

"Prinsipnya adalah segera melakukan koordinasi untuk mengoptimalisasi anggaran yang sudah di-NPHD-kan. Mungkin dari angka-angka yang ada di NPHD bisa dikurangi kegiatan seperti perjalanan dinas, bimtek-bimtek yang tadinya langsung dilakukan secata virtual," kata Ardian.

Adapun Pilkada 2020 akan digelar di 270 wilayah di Indonesia. Sebanyak 270 wilayah ini meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.

Semula, hari pemungutan suara Pilkada akan digelar pada 23 September. Namun, akibat wabah Covid-19, hari pencoblosan diundur hingga 9 Desember 2020.

Tahapan pra-pemungutan suara akan mulai digelar pada pertengahan Juni mendatang.

https://nasional.kompas.com/read/2020/06/10/16065981/kemendagri-rp-91-triliun-anggaran-pilkada-2020-belum-cair

Terkini Lainnya

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 MiliarĀ 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 MiliarĀ 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke