Kunjungan tersebut dalam rangka membahas beberapa rencana kerja sama. Salah satunya adalah upaya meningkatkan sinergitas kedua lembaga dalam penanggulangan terorisme dengan menggelar latihan bersama.
“Agar negara bisa mengelola dan menghadapi potensi ancaman maupun aksi teror maka tentu diperlukan adanya pembinaan kemampuan dalam bentuk latihan bersama," ujar Boy Rafli dalam keterangan tertulis, Senin (8/6/2020).
Boy Rafli mengatakan, pelatihan tersebut bisa berupa penanggulangan aksi teror ataupun dalam bidang kontra radikalisme dengan mengedepankan kegiatan di lapangan.
"Kita tahu bahwa masalah radikalisme kini menimbulkan keresahan, menimbulkan kecemasan di kalangan masyarakat dalam hal ini radikalisme yang mengarah pada perbuatan teror, ” katanya.
Selain penanggulangan teror, dalam kesempatan tersebut juga dibicarakan kemungkinan kerja sama peningkatan kemampuan personel.
Menurut Bot Rafli, sampai saat ini, prajurit Kopassus menjadi salah satu tulang punggung pelaksanaan tugas penanggulangan terorisme di BNPT.
Sehingga ke depannya, Boy Rafli berharap akan ada terus kerja sama dalam bidang pembinaan kemampuan.
Sementara itu terkait dengan penanggulangan terorisme, Danjen Kopassus menyambut baik upaya-upaya yang dilakukan oleh BNPT.
Menurutnya, Kopassus siap untuk mendukung upaya tersebut dengan mengerahkan kekuatan Kopassus. Mengingat, penanggulangan terorisme tidak dapat diupayakan sendiri-sendiri.
“Kopassus siap mendukung dan memperkuat kegiatan di BNPT dalam rangka melaksanakan tugas-tugas pencegahan dan kegiatan deradikalisasi," tegas Cantiasa.
Karena itu, Cantiasa mengharapkan Kopassus dan BNPT dapat meningkatkan kerja sama, termasuk pada sektor Sumber Daya Manusia (SDM).
"Dalam rangka tukar-menukar informasi, atau sharing sehingga tugas yang diberikan kepada kita bisa dengan baik kita laksanakan bersama BNPT,” ungkap Cantiasa.
https://nasional.kompas.com/read/2020/06/09/06140041/tangkal-aksi-teror-personel-bnpt-dan-kopassus-bakal-gelar-latihan-bersama