Salin Artikel

Anggota Komisi III DPR: Kita Tidak Bisa Hidup Berdampingan dengan Covid-19

KOMPAS.com - Coronavirus disease 2019 (Covid-19) merupakan penyakit alat pernapasan yang telah mengguncang dunia, dan mengubah kebiasaan-kebiasaan manusia menjadi budaya baru.

Penyakit yang proses penularannya sangat mudah tersebut dapat menyerang siapa saja, dari berbagai kelas sosial, jabatan, dan usia.

Penyembuhannya yang membutuhkan penanganan khusus juga menjadi penghambat tersendiri.

Maka dari itu, Anggota Komisi III DPR RI Achmad Dimyati Natakusumah mengatakan, mau tidak mau manusia harus berperang melawan Covid-19.

“Kita tidak bisa berdamai dengan Covid-19, apalagi hidup berdampingan. Ini sangat berbahaya karena penularannya sangat cepat,” kata Achmad, seperti dalam keterangan terulisnya.

Menurut Achmad, untuk memenangkan peperangan melawan Covid-19, dibutuhkan perencanaan yang matang, serta kekompakkan dan kebersamaan seluruh elemen masyarakat.

“Semua harus ada dalam satu komando di bawah kepemimpinan panglima tertinggi RI,” kata Achmad.

Setelah perencanaan, Achmad melanjutkan, diperlukan anggaran yang menyeluruh, efisien, dan efektif.

“Anggaran tersebut untuk membiayai kebutuhan sosial, sandang, pangan, vitamin, insentif petugas, imunisasi, rapid dan swab test, karantina, peralatan pengobatan, hingga penguburan dan pengamanannya,” kata Achmad.

Achmad pun berpesan agar semua pihak memprioritaskan pemberantasan Covid-19, dengan menaati protokol kesehatan dan mencari vaksin atau obat.

“Kemajuan pertumbuhan ekonomi tidak ada artinya bila manusia di muka bumi musnah secara perlahan karena Covid-19,” kata Achmad.

https://nasional.kompas.com/read/2020/05/26/12291021/anggota-komisi-iii-dpr-kita-tidak-bisa-hidup-berdampingan-dengan-covid-19

Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke