Kekhawatiran ini bisa terjadi meskipun pada awalnya ia dan tim peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat UI memprediksi puncak pandemi akan terjadi pada Hari Raya Idul Fitri mendatang.
"Kalau masyarakat melakukan silaturahim (di luar rumah), bisa naik lagi," kata Pandu pada Kompas.com, Senin (14/5/2020).
Pandu menambahkan, puncak pandemi bisa berlangsung sesuai prediksi. Namun tidak tertutup kemungkinan prediksi itu mundur.
"Kita liat saja nanti. Mungkin saja bisa naik terus, mungkin saja mundur. Karena akan Idul Fitri nih asumsinya (asumsi penelitian) masyarakat enggak keluar," ujar dia.
Sebelumnya, Pandu memprediksi puncak pandemi Covid-19 akan terjadi pada pertengahan Mei 2020.
"Pertengahan bulan Mei sudah meningkat drastis, itu hariannya ya," kata Pandu kepada Kompas.com, Selasa (14/4/2020).
"Jadi di saat itulah, kalau enggak ada mudik. Kalau ada mudik itu agak meningkat drastis lagi pas Lebaran," ujar dia.
Ketua Tim Pakar Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 di Indonesia Wiku Adisasmito dalam konferensi pers pada 16 April lalu melalui akun Youtube Sekretariat Presiden juga menyampaikan hal yang sama.
Prediksi ini dikumpulkan dari penelitian yang dilakukan oleh berbagai pihak.
"Kami telah mereview dan mengombinasikan seluruh prediksi, puncak pandemi akan dimulai pada awal Mei dan berakhir sekitar awal Juni," tutur Wiku.
Diketahui, penularan virus corona di Indonesia masih terus terjadi.
Berdasarkan data Senin (18/5/2020) kemarin, total jumlah kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai 18.010.
Dari jumlah itu, 1.191 pasien meninggal dunia. Sementara, 4.324 pasien dinyatakan sembuh.
Dengan demikian, jumlah pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan, yakni sebanyak 12.495.
https://nasional.kompas.com/read/2020/05/19/13034991/kasus-covid-19-akan-terus-bertambah-jika-masyarakat-tak-patuh-saat-lebaran